Strategi Jitu Mengelola Keuangan Pasca Lebaran

Biasanya, pasca lebaran menjadi momen di mana keuangan kamu tak stabil. Untuk mengembalikan kondisi keuangan kamu pasca lebaran, simak tipsnya.

Lebaran adalah salah satu momen tahunan yang penuh kebahagiaan. Setelah sebulan menjalankan puasa Ramadan di perantauan, kamu akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga, menikmati hidangan khas dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terkasih. 

Namun, di balik euforia lebaran, ada satu hal yang sering menghantui, yakni kondisi keuangan pasca lebaran. Tak sedikit orang yang mengeluhkan finansial setelah lebaran karena pengeluaran membengkak selama sebulan penuh. 

Mulai dari biaya makan selama berpuasa, biaya mudik, belanja baju baru, hingga THR untuk sanak saudara, semuanya jelas sangat menguras kantong. Akibatnya, setelah lebaran berakhir dan masyarakat kembali ke rutinitas, banyak dari mereka yang merasa keuangannya berantakan.

Agar kamu terbebas dari masalah keuangan setelah lebaran, wajib untuk memahami beberapa strategi mengelola keuangan yang bijak. Salah satunya adalah dengan tidak menghabiskan uang THR, tetapi juga menggunakannya untuk hal yang produktif.

Mengelola Keuangan

Idul Fitri Identik dengan Pengeluaran Membengkak

Tak bisa dimungkiri bahwa pengeluaran saat Ramadan dan menjelang lebaran sering kali lebih besar dari bulan-bulan pada umumnya. Lantas, apa saja yang menyebabkan pengeluaran membengkak?

1. Mudik dan biaya perjalanan

Selain untuk memenuhi kebutuhan selama puasa Ramadan, kamu tentunya juga harus menyiapkan pengeluaran untuk keperluan mudik apabila kamu hidup di perantauan. Mudik memang tradisi tahunan yang sangat dinanti-nantikan oleh banyak orang tetapi juga menjadi salah satu penyebab utama membengkaknya pengeluaran.

Harga tiket transportasi umumnya naik menjelang lebaran dan biasanya ada biaya tambahan seperti bagasi, konsumsi, serta oleh-oleh juga ikut menambah pengeluaran. Namun untuk lebaran 2025, pemerintah memberikan diskon untuk tarif tol 20% untuk jalur tol Waskita Toll Road dan Astra Infra. Pemerintah juga memberikan diskon tiket pesawat 12-14% pada periode tertentu.

2. THR dan hadiah untuk orang-orang terdekat

Sebagai bagian dari tradisi, biasanya orang dewasa yang sudah bekerja memberikan THR kepada orang tua, saudara, keponakan, atau bahkan asisten rumah tangga. Meskipun hal ini termasuk bentuk berbagi kebahagiaan, terkadang jumlah yang diberikan tidak diperhitungkan dengan matang. Akibatnya, pengeluaran kamu membengkak.

3. Diskon dan promo yang terlalu menggoda

Lebaran di Indonesia kerap dikaitkan dengan sesuatu yang serba baru, mulai dari pakaian, sepatu, hingga gadget. Padahal jika tidak benar-benar dibutuhkan, pengeluaran untuk hal-hal tersebut bisa dihindari atau setidaknya bisa dikendalikan.

Terlebih saat ini banyak sekali diskon dan promo menarik yang ditawarkan oleh e-commerce, khususnya pada momen spesial seperti lebaran. Akibatnya, banyak yang melakukan pembelian secara impulsif tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu yang akhirnya membuat dompet makin boncos.

Itulah sebabnya perlu strategi keuangan yang bijak agar kondisi keuangan tetap stabil setelah lebaran.

Strategi Mengelola Kembali Keuangan Setelah Lebaran

Buat kamu yang merasa kondisi finansial sedang tidak stabil setelah lebaran atau ingin menghindari kondisi ini. Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu terapkan untuk kembali mengontrol keuangan kamu.

1. Lakukan evaluasi pengeluaran selama Ramadhan dan lebaran

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengevaluasi kembali semua pengeluaran selama lebaran. Catat dengan jujur berapa banyak yang sudah kamu keluarkan dan bandingkan dengan anggaran yang sebelumnya sudah kamu buat. Jika ada pengeluaran yang melebihi batas anggaran, gunakan evaluasi ini sebagai pelajaran untuk mengatur anggaran di lebaran berikutnya.

2. Segera lunasi utang

Jika kamu menggunakan layanan kredit seperti paylater untuk membeli keperluan lebaran, segera buat rencana untuk melunasi semuanya. Jika memungkinkan, alokasikan sebagian dari THR untuk melunasi utang ini.

3. Atur ulang anggaran bulanan

Setelah lebaran, kamu mungkin harus menyesuaikan kembali anggaran bulanan agar kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus berutang. Usahakan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting dan alokasikan dana untuk kebutuhan pokok, seperti makan, transportasi, tagihan bulanan, hingga membayar utang.

4. Manfaatkan sisa THR untuk investasi

Jika masih ada sisa THR, jangan langsung dihabiskan, terlebih untuk hal-hal yang sifat konsumtif. Sebaliknya, gunakan untuk sesuatu yang lebih produktif, seperti investasi. Kamu bisa memilih produk investasi yang minim risiko, seperti reksa dana, deposito, atau bahkan P2P lending syariah seperti Danasyariah.

5. Cari pemasukan tambahan

Jika kamu merasa kondisi keuangan tidak stabil setelah lebaran, mencari penghasilan tambahan atau mungkin pekerjaan baru bisa menjadi solusi. Kamu bisa mencari pemasukan tambahan dengan menawarkan jasa freelance sesuai bidang keahlian, berjualan online, atau bahkan menjadi kreator konten.

Jika memungkinkan, kamu bisa mencari pekerjaan baru yang menawarkan gaji lebih tinggi. Bahkan seperti sudah menjadi tradisi bagi banyak karyawan di Indonesia untuk resign setelah lebaran dan menjadi peluang kerja baru. 

Penyebabnya beragam, tetapi yang paling umum adalah mereka ingin mendapatkan THR terlebih dahulu di tempat kerja lama meskipun sudah tidak nyaman bekerja di tempat tersebut.

Itulah beberapa tips singkat mengelola keuangan pasca lebaran. Memang terkesan tidak mudah, tetapi jika kamu niat melakukannya, pasti kamu bisa kembali mengontrol keuangan kamu dan bahkan membuatnya menjadi lebih produktif.

Selain menerapkan tips di atas, jangan lupa untuk menambah kembali dana darurat, mulai menabung, dan bahkan mencari penghasilan tambahan atau pekerjaan baru yang lebih terjamin gajinya. Dengan perencanaan yang baik, kamu berpeluang untuk menjaga kesehatan finansial setelah lebaran dan tidak lagi mengalami kesulitan keuangan untuk lebaran berikutnya.

Leave a Reply