Mengenal Strategi Pemasaran Digital yang Efektif bagi UMKM

Mengenal Strategi Pemasaran Digital yang Efektif bagi UMKM
Sumber : Pexels

Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) adalah penggerak roda perekonomian Indonesia. Melansir DataIndonesia.id, jumlah UMKM yang sudah terdaftar dalam ekosistem digital mencapai lebih dari 20 juta unit per 2022. Agar bisa terus eksis dalam ekosistem tersebut, wajib hukumnya bagi pelaku UMKM untuk bisa menerapkan strategi pemasaran digital.

Dengan strategi yang tepat, bisnis bisa beradaptasi dengan lebih mudah di era digital yang terus berubah. Di sisi lain, hal ini juga dapat membantu bisnis menjaga relasi dengan konsumen sekaligus mengenal kompetitor. Mau tahu apa saja strategi pemasaran digital yang cocok untuk UMKM? Pelajari lebih lanjut dalam ulasan berikut.

10 Strategi Pemasaran Digital bagi UMKM

Pemasaran Digital
Sumber : Pexels

Secara umum, strategi pemasaran digital adalah serangkaian cara-cara efektif untuk melaksanakan pemasaran barang dan/atau jasa melalui media digital. Contohnya seperti melalui media sosial, situs web, marketplace, e-commerce, email, dan lain sebagainya.

Memang, sudah banyak UMKM yang terjun ke ekosistem digital. Nah, agar dapat menarik target pasar dan eksis dalam persaingan, ada beberapa strategi pemasaran yang perlu dilakukan. Adapun strategi yang dimaksud adalah:

1. Lakukan riset mendalam mengenai target pasar

Strategi yang paling utama adalah melakukan riset secara mendalam mengenai target konsumen. Langkah ini tak hanya penting dalam pemasaran digital, tetapi juga dalam pemasaran tradisional. Selain itu, riset juga bisa menjadi fondasi sebelum menjalankan berbagai jenis promosi dan kampanye.

Setidaknya, ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam riset target pasar, di antaranya:

  • Apakah produk yang ditawarkan bisnis sesuai dengan kebutuhan target konsumen?
  • Apakah produk yang ditawarkan sudah sesuai dengan kondisi target konsumen?
  • Apakah harga jual produk bisa diterima target konsumen?
  • Bagaimana tingkat persaingannya?

Dengan menjawab beberapa contoh pertanyaan di atas, Anda bisa mengategorikan target konsumen berdasarkan karakteristik dan kebutuhan mereka. Ini lantaran masing-masing konsumen memiliki kebutuhan dan strategi promosi yang berbeda.

2. Cari tahu produk yang dibutuhkan target pasar

Langkah yang kedua adalah mencari tahu apakah produk yang Anda tawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan target pasar atau belum. Anda tak bisa sembarangan memproduksi barang atau jasa untuk dijual.

Produk harus dibuat karena memang dicari atau dibutuhkan oleh konsumen. Kalau tidak, Anda akan kesulitan untuk menggaet konsumen. Alhasil, bisnis Anda pun akan merugi. Bila Anda menciptakan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target konsumen, mereka pasti tertarik untuk membelinya. 

Sekalipun suatu produk dibanderol dengan harga tinggi, konsumen tetap akan mencarinya. Dengan catatan, produk tersebut memiliki kualitas terjamin dan memang dibutuhkan oleh konsumen. 

3. Cari diferensiasi produk agar beda dari kompetitor

Beragamnya inovasi teknologi membuat proses pemasaran produk menjadi makin efisien dan efektif. Namun, di sisi lain, hal ini juga membuat kompetisi antar merek menjadi makin ketat. Terlebih lagi, pemain baru sering kali kesulitan untuk mendapatkan konsumen pertama meskipun sudah memiliki eksistensi di internet. Lantas, bagaimana solusinya?

Satu-satunya solusi adalah menciptakan diferensiasi produk. Maksudnya adalah menemukan apa yang membuat produk Anda beda dari yang lain. Faktor pembeda tersebut harus yang bersifat positif agar membuat calon konsumen penasaran untuk mencobanya.

4. Ciptakan desain kemasan yang menarik

Salah satu aspek penting yang menjadi daya tarik utama calon konsumen adalah desain kemasan yang menarik. Pun begitu dalam promosi digital, kemasan produk harus ditampilkan seapik dan sejelas mungkin.

Pasalnya, konsumen cenderung menilai suatu kualitas produk berdasarkan desain kemasannya. Makin menarik desainnya, makin mudah pula untuk menggaet minat konsumen agar membeli dan mencoba produk terkait.

5. Buat website khusus bisnis

Pada dasarnya, tak semua jenis UMKM harus memiliki eksistensi berupa situs web. Ini lantaran biaya untuk mengelola situs web bisnis tidaklah murah. Namun, bukan berarti tidak harus, asalkan ada modal cukup dan memang butuh situs web, mengapa tidak?

Situs web bisa menjadi “rumah online” untuk menjalankan aktivitas bisnis secara daring. Melalui situs web, Anda bisa memberikan banyak informasi bisnis. Di antaranya mengenai jenis-jenis produk, cara penggunaan, manfaat, cara melakukan pemesanan, dan lain sebagainya.

6. Manfaatkan channel digital untuk promosi

Tak sedikit UMKM yang sudah memiliki eksistensi di media sosial, seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter. Lewat sejumlah platform tersebut, suatu bisnis bisa mendapatkan exposure dengan mudah. 

Bakal makin mudah lagi bila menggunakan jasa influencer yang sesuai dengan target pemasaran produk. Namun, perlu diingat bahwa jasa influencer media sosial tidaklah murah. Untuk mengatasinya, Anda bisa membuat promosi produk semenarik mungkin melalui video pendek, caption menarik dengan mengoptimalkan penggunaan SEO, foto produk yang jelas, dan lain sebagainya.

7. Berikan layanan konsumen yang memuaskan

Produk Anda mungkin menarik bagi banyak calon konsumen. Namun calon konsumen tidak akan menjadi konsumen bila Anda tidak memberikan pelayanan yang memuaskan. Ya, benar, pelayanan konsumen adalah salah satu kunci utama tingkat kesuksesan UMKM.

Dalam pemasaran digital, pelayanan dapat diberikan melalui tanya jawab lewat fitur chat, reply komentar maupun lewat story atau dibuat menjadi video pendek. Pengelola media sosial juga harus responsif agar calon konsumen tidak pindah ke kompetitor lain.

8. Dorong loyalitas pelanggan

UMKM sulit untuk bisa bertahan di tengah persaingan digital yang ketat bila tidak ada pelanggan yang loyal. Alasannya karena menjual produk ke pelanggan lebih mudah dibanding mencari konsumen baru.

Loyalitas pelanggan bisa diciptakan dengan memberikan berbagai penawaran menarik pada konsumen. Contohnya mendapat potongan harga bila membeli produk dengan total harga tertentu. Hal ini bisa juga dilakukan dengan memberikan poin yang jika dikumpulkan bisa digunakan untuk mendapatkan potongan harga.

9. Perbanyak membangun jaringan dengan mitra bisnis

Pada dasarnya, menjalankan UMKM tidak hanya tentang bisnis Anda sendiri. Anda pasti akan terikat dengan banyak mitra bisnis. Contohnya supplier bahan baku, distributor, agen, dan masih banyak lagi.

Pihak-pihak itulah yang ikut membantu mengembangkan bisnis Anda. Untuk itu, jagalah relasi baik dengan pihak-pihak tersebut agar jaringan mitra bisnis Anda lebih luas lagi. Misalnya dengan supplier, karena Anda selalu membayar tagihan sebelum jatuh tempo, supplier tersebut pasti akan memberi Anda penawaran menarik, seperti diskon.

10. Konsisten

Tak semua pelaku UMKM bisa konsisten menjalani bisnisnya. Sebab itu, banyak UMKM yang tak bisa bertahan lama dan biasanya hanya bersifat musiman mengikuti apa yang sedang ngetren saat itu.

Meskipun ide bisnis termasuk musiman, bisnis tersebut memiliki potensi untuk bisa eksis hingga bertahun-tahun. Kuncinya adalah konsisten menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Misalnya, tren pemasaran yang sedang populer saat ini adalah video pendek di media sosial. Maka Anda juga harus menerapkan strategi pemasaran yang serupa agar bisnis bisa tetap bertahan.

Itulah strategi pemasaran digital yang efektif untuk UMKM. Mengingat era digital selalu mengalami perubahan, maka Anda wajib untuk selalu terbuka dengan tren-tren baru—termasuk tren pemasaran digital agar bisnis tidak ketinggalan zaman dan bisa terus bertahan dalam kompetisi.

Leave a Reply