Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan berkah, tetapi sering kali juga menjadi momen tahunan yang identik dengan pengeluaran membengkak. Mulai dari kebiasaan berbuka puasa dengan berbagai hidangan, belanja baju baru, hingga memberikan sedekah lebih banyak dari hari biasa. Tanpa adanya perencanaan yang matang, bisa-bisa dompetmu jebol sebelum Idulfitri tiba.
Menurut survei yang diselenggarakan oleh Jakpat dan Cabaca, sekitar 56,78% responden mengaku pengeluaran mereka meningkat drastis saat bulan Ramadan. Berikut beberapa alasan utama yang menyebabkan hal ini terjadi:
Meskipun saat puasa umat Islam hanya makan dua kali sehari, pada saat sahur dan berbuka, pengeluaran untuk makanan justru meningkat. Hal ini karena adanya kebiasaan lapar mata sehingga orang cenderung ingin membeli banyak jenis makanan untuk berbuka.
Selain itu, harga bahan makanan di dalam negeri cenderung naik karena meningkatnya permintaan. Terlebih lagi, umat Islam di Indonesia identik dengan kebiasaan berbuka puasa di luar bersama teman atau keluarga.
Survei lain yang dilakukan oleh Jakpat pada 1.034 responden muslim di Indonesia juga menunjukkan bahwa sekitar 80% dari responden tersebut mengalokasikan pengeluaran lebih banyak untuk buka puasa, baik untuk berbuka di rumah maupun di luar.
Berdasarkan laporan yang sama, sebanyak 88% responden mengalami pembengkakan pengeluaran selama Ramadan karena membeli baju baru untuk lebaran, diikuti oleh belanja perlengkapan salat (66%), dan alas kaki (60%). Budaya membeli pakaian baru menjelang Idulfitri memang sudah menjadi kebiasaan muslim Indonesia, terlebih dengan banyaknya promo Ramadan di platform–platform e-commerce dan pusat perbelanjaan.
Ramadan juga identik sebagai bulan untuk berbagi. Banyak muslim mengalami pembengkakan pengeluaran selama Ramadan karena mengalokasikan lebih banyak dana untuk keperluan zakat, infak, dan sedekah. Meskipun ini adalah bentuk ibadah yang baik, tanpa adanya perencanaan yang matang, bisa jadi keuangan kamu malah terganggu.
Agar pengeluaran tetap terkendali selama Ramadan, kamu butuh strategi pengelolaan keuangan yang tepat. Berikut beberapa tips mengelola keuangan selama Ramadan:
Sebelum bulan Ramadan tiba, buatlah anggaran khusus untuk bulan ini. Tentukan berapa persen penghasilan yang harus kamu alokasikan untuk makanan, belanja, zakat, dan hiburan. Dengan memiliki anggaran yang bijak, maka kamu bisa lebih disiplin dalam mengatur keuangan. Sekadar tips, kamu bisa menggunakan aplikasi keuangan untuk membantu kamu mencatat pemasukan dan pengeluaran harianmu.
Mengingat harga bahan makanan cenderung mengalami kenaikan saat Ramadan, ada baiknya kamu belanja dalam jumlah besar untuk kebutuhan sepekan agar lebih hemat. Kamu juga bisa memanfaatkan promo diskon di supermarket atau e-commerce. Selain itu, luangkan pula waktu untuk membuat menu makanan selama seminggu agar tidak tergoda untuk jajan di luar.
Buka bersama keluarga dan teman memang menyenangkan, tetapi jika terlalu sering bisa menguras isi dompet kamu. Sebisa mungkin, batasi buka puasa di luar hanya untuk acara-acara tertentu saja. Kalau kamu tetap ingin buka puasa bersama, pilihlah tempat yang menawarkan banyak promo atau menu paket agar lebih hemat.
Banyak e-commerce menawarkan diskon besar-besaran selama Ramadan dan menjelang Idulfitri. Agar tidak tergoda belanja berlebihan, pastikan kamu hanya membeli barang yang kamu butuhkan, bukan karena keinginan.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo untuk membeli kebutuhan pokok, bukan barang-barang yang bersifat konsumtif. Selain itu, pastikan pula kamu mengatur batas maksimal pengeluaran untuk belanja online.
Budaya membeli baju baru memang sudah menjadi kebiasaan menjelang Idulfitri. Namun, coba cek lemari pakaian kamu terlebih dahulu. Jika masih ada baju yang bagus, tak ada salahnya untuk tetap memakainya. Kalau kamu tetap ingin tampil fresh saat lebaran, kamu bisa mix and match pakaian lama dengan aksesori baru agar terlihat berbeda.
Meskipun pengeluaran meningkat, jangan sampai lupa untuk tetap menabung. Setidaknya, sisihkan sekitar 10-20% dari pendapatan untuk tabungan atau bahkan dana darurat. Khusus buat kamu yang mendapatkan THR, jangan langsung dihabiskan. Sebaiknya, gunakan sebagian dari THR untuk tabungan atau bahkan investasi.
Selain pengeluaran selama Ramadan, kamu juga perlu menyiapkan dana untuk keperluan lebaran, seperti mudik, THR untuk keluarga, dan untuk kebutuhan lainnya. Jika ingin mudik, pesan tiket jauh-jauh hari agar kamu bisa mendapatkan harga lebih murah. Jika menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kamu sudah menyiapkan dana untuk keperluan bensin dan tol.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghemat pengeluaran selama Ramadan. Bulan Ramadan memang identik dengan meningkatnya pengeluaran, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa mengontrolnya.
Ingat, esensi dari Ramadan bukanlah soal konsumsi berlebihan, tetapi bagaimana kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan berbagi dengan sesama. Jadi, yuk, mulai atur keuanganmu sekarang juga agar Ramadan tahun ini lebih berkah dan hemat.