Terlalu lama Work From Home membuat intensitas penggunaan internet kita meningkat. Hal ini bagus untuk menunjang hampir semua pekerjaan online. Namun, terdapat pula side effect yang tidak bisa kita hindari. Apalagi, kalau perangkat kerja kita terhubung dengan perangkat pribadi.
Misalnya saja, kemarin habis cuci mata dan tidak sengaja memasukan barang ke dalam e-commerce. Algoritma internet kemudian melacak dan mengolahnya, sehingga barang tersebut akan muncul pada laman-laman yang kita buka. Ketika lebih dari 3x dilihat, biasanya alam bawah sadar kita langsung otomatis check out. Kemudian terbeli deh barangnya, padahal kita tidak butuh-butuh amat. Akibatnya, keuangan jadi krisis karena pengeluaran membengkak.
Eits, jangan dulu panik, kita bisa atur langkah cerdik! Berikut empat tips kelola krisis keuangan agar kembali sehat.
Sering merasa gaji terlalu pas-pasan padahal habis naik gaji? Cek n ricek dulu!. Jangan-jangan yang mahal itu bukan biaya kebutuhan hidup, tetapi gaya hidup.
Tips untuk hal ini adalah 3K
Kurang-kurangi membeli barang hanya karena trend
Ketahui dengan jelas mana kebutuhan mana keinginan
Katakan tidak pada cicilan atau hutang konsumtif
Kita memang tidak bisa mengatur uang yang berputar di dunia, tapi kita bisa mengatur gaya hidup kita.
Sebelum pangkas memangkas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah rutin melakukan pencatatan keuangan bulan. Setelahnya, kita identifikasi pos-pos yang sering mengalami kebocoran keuangan.
Menurut sejumlah riset, mayoritas kebocoran keuangan milenial bersumber dari tindakan impulsif atau kita sering menyebutnya dengan istilah “Lapar Mata”, yaitu suatu kondisi ketika ada suatu barang murah/trendy/trending maka kita tidak segan-segan membelinya. Jangan lah, ya!
Hampir mustahil pekerjaan kita tidak terdampak dengan adanya pagebluk COVID-19. Tipsnya: lakukan pekerjaan saat ini dengan maksimal, upgrade diri untuk bekal risiko terburuk, dan cari peluang usaha baru dengan memanfaatkan hobi, relasi, dan sosial media.
Persiapkan rencana sematang mungkin, kalau perlu buat business plan-nya sekalian. Jadi, kalau terpaksa out dari pekerjaan sekarang, kita sudah ambil ancang-ancang duluan.
Terakhir agar kondisi keuangan tidak kembali krisis, kita perlu mempersiapkan dana darurat. Idealnya, dana darurat sebesar 6-10 kali dari pendapatan per bulan. Konsekuensinya, kita memang harus berhemat habis-habisan. Karena, siapa tahu kondisi dunia ke depan? Termasuk kondisi keuangan global.
Yuk, bijak kelola asetmu! Salah satu caranya adalah dengan rajin memproduktifkan aset yang dimiliki saat ini. Di Dana Syariah, tersedia berbagai proyek pendanaan agar asetmu makin produktif. Selain prinsip juga syariah, imbal hasilnya juga menarik sehingga tidak perlu lama untuk bangkit dari krisis keuangan.
Semoga kamu, keuanganmu, dan kita semua sehat selalu, ya!