Mendekati usia 30 tahun kerap menjadi momok bagi banyak orang dewasa. Usia kepala tiga juga menjadi momen untuk merenungkan kembali arah hidup, karier, relasi jangka panjang, hingga masa depan keuangan.
Namun, kenyataannya masih banyak anak muda Indonesia yang merasa belum siap dari segi finansial. Bahkan survei pada 2023 menyebutkan bahwa 61,7% responden survei yang merupakan anak muda tidak memiliki dana darurat sama sekali. Ini artinya, mayoritas generasi muda yang termasuk usia produktif masih belum memiliki fondasi keuangan yang kuat.
Jadi, buat kamu yang saat ini masih di usia 20-an, ini waktu yang tepat untuk mulai belajar mengelola keuangan. Mengelola uang bukan hanya soal menabung, melainkan juga soal membangun kebiasaan finansial yang bijak dan berpengaruh terhadap kesejahteraan di masa depan.
Langsung saja, di bawah ini sudah ada beberapa tips keuangan yang wajib kamu ketahui sebelum umur 30.
Langkah pertama yang masih kerap diabaikan adalah menyusun anggaran keuangan pribadi secara bulanan. Padahal, dengan membuat budget bulanan, kamu bisa mengetahui setiap pengeluaran kamu. Banyak sekali metode yang bisa kamu gunakan untuk menyusun anggaran, salah satunya metode 50-30-20, yakni 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Kamu juga bisa menggunakan alat bantu digital seperti aplikasi keuangan atau mungkin Spreadsheet untuk melacak pemasukan dan pengeluaran bulanan. Namun, pastikan kamu konsisten membuat anggaran ini setiap awal bulan. Jika kamu konsisten, maka kamu bisa memahami pola belanjamu sehingga makin mudah pula untuk melakukan identifikasi pos pengeluaran yang bisa dihemat.
Ingat, hidup itu penuh dengan ketidakpastian, seperti PHK, kecelakaan, atau mungkin butuh biaya medis mendadak. Sebab itu, dana darurat menjadi salah satu elemen krusial dalam perencanaan keuangan yang harus mulai kamu bangun di usia 20-an.
Idealnya, kamu harus memiliki dana darurat senilai dengan 3-6 bulan biaya hidup. Namun kalau kamu sudah berkeluarga, setidaknya kamu harus memiliki dana darurat setara dengan 6-12 bulan biaya hidup.
Agar tidak tercampur dengan rekening untuk keperluan sehari-hari, kamu bisa membuka rekening terpisah. Bahkan kamu juga bisa menggunakan tabungan yang menawarkan imbal hasil atau bunga tinggi. Dengan cara ini, kamu bisa mengakses dana darurat saat benar-benar dibutuhkan tanpa mengganggu keuangan harian.
Bukan hanya tabungan dan dana darurat saja yang harus mulai kamu kumpulkan mulai usia 20-an. Investasi juga penting untuk mulai dipertimbangkan sejak dini. Sebab, makin awal kamu melakukannya, makin besar potensi keuntungannya.
Namun, investasi bukan hanya soal ikut-ikutan tren, seperti investasi digital yang sedang menjamur. Kamu juga harus memahami profil risiko dan memilih produk yang sesuai dengan kondisi finansial kamu.
Kamu juga bisa memilih produk keuangan berbasis syariah, seperti pendanaan di Danasyariah. Platform keuangan digital ini memfasilitasi kegiatan pendanaan berbasis syariah untuk properti. Jadi, cocok buat kamu yang memprioritaskan keberkahan dalam menjalankan kegiatan keuangan. Bahkan pendanaan seperti di Danasyariah ini menawarkan imbal hasil tahunan yang lebih besar dari instrumen investasi lainnya, yakni sekitar 12-18% per tahun.
Utang bisa menjadi alat finansial yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak, misalnya untuk modal usaha. Namun, kalau kamu menggunakan utang untuk memenuhi keinginan, misal menggunakan paylater, saatnya untuk mengurangi kebiasaan ini. Bahkan sebaiknya kamu menghindari kebiasaan check-out menggunakan paylater karena bisa membuatmu ketagihan.
Namun kalau kamu terlanjur memiliki utang konsumtif, upayakan untuk segera melunasinya. Melansir laman Ramsey Solutions, kamu bisa menggunakan metode debt snowball, yakni melunasi utang dari nominal terkecil ke terbesar.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan metode debt avalanche, yakni mulai melunasi utang dari bunga tertinggi. Kamu bisa memilih metode yang sesuai dengan kemampuan kamu. Tujuannya satu, yakni jangan sampai masa depanmu terbebani dengan utang.
Sebelum umur 30, pastikan kamu sudah memiliki asuransi kesehatan dan bahkan asuransi jiwa. Memang usia muda terkadang membuat orang merasa bahwa mereka kebal. Namun ingat, risiko tetap ada dan hidup sering kali tidak bisa ditebak. Mungkin hari ini kamu sehat-sehat saja, tetapi bisa jadi besok kamu harus opname di rumah sakit.
Lagi pula, kesehatan adalah investasi termahal dalam hidup. Jadi, pertimbangkan untuk segera memiliki asuransi, minimal asuransi kesehatan. Namun kalau kamu menjadi tulang punggung keluarga atau punya tanggungan, pertimbangkan juga asuransi jiwa.
Pensiun memang terdengar masih jauh buat kamu yang saat ini berusia 20-an. Namun, waktu adalah aset terbaik dalam menyiapkan hari tua yang tenang dan sejahtera. Jadi, cobalah untuk mulai menyisihkan penghasilan bulanan kamu untuk dana pensiun. Pastikan juga kamu disiplin agar kamu bisa menikmati kebebasan finansial di masa depan tanpa membebani keluarga atau mungkin anak.
Usia 20-an adalah masa-masa terbaik untuk bereksperimen dan menggali potensi diri. Selain pekerjaan utama, cobalah untuk mencari side hustle yang sesuai dengan kemampuan kamu. Dari aktivitas ini, kamu bisa mendapatkan pemasukan tambahan yang dapat kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial.
Fakta menariknya, survei dari Deloitte pada 2023 menunjukkan 46% dari 14.483 responden gen Z memiliki side hustle dan generasi milenial sebesar 37% dari 8.373 responden milenial dari 44 negara. Ini artinya, makin banyak anak muda yang sadar pentingnya memiliki lebih dari satu penghasilan.
Namun ingat, menjelang usia 30 tahun bukan berarti kamu harus sudah memiliki segalanya, punya 100 juta pertama atau punya rumah sendiri. Hanya saja, kamu harus sudah mulai punya kemampuan mengatur keuangan yang baik. Kamu bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti membiasakan diri membuat anggaran bulanan. Kuncinya adalah konsisten dan kesadaran akan prioritas.
Dengan menerapkan tips keuangan di atas, maka kamu sedang membangun fondasi yang kuat untuk masa depanmu sendiri. Jadi, jangan tunggu nanti karena makin awal kamu memulainya, makin ringan pula beban finansialmu di kemudian hari.