NFT 2024: Prediksi Tren dan Tantangan

NFT 2024: Prediksi Tren dan Tantangan

Memasuki kuartal pertama di tahun 2024, non-fungible tokens (NFT) terus menjadi bagian krusial dari perkembangan Web3. Meskipun OpenSea yang merupakan pasar NFT terbesar telah memangkas hampir separuh pegawainya pada 2023, tidak menutup kemungkinan pasar aset digital ini akan bangkit kembali.

Tren NFT di 2024

NFT

Pada 2023, NFT diproyeksikan mengalami pertumbuhan mencapai dua kali lipat dari 1,6 miliar dolar AS menjadi 3,2 miliar dolar AS pada 2027. Data dari Forbes ini menunjukkan bahwa NFT masih memiliki daya tarik yang cukup kuat. Nah, berikut ini beberapa tren yang diprediksi akan mewarnai pasar NFT di 2024.

1. Integrasi aset fisik dan NFT

Para profesional di Web3 memprediksi bahwa bakal ada integrasi antara aset fisik dan digital pada 2024. Dalam hal ini, pasar NFT berperan sebagai jembatan yang menghubungkan dua dunia. Di sini, NFT akan berperan sebagai sertifikat keautentikan dan ‘kembaran digital’ dari aset fisik.

Tokenisasi aset fisik pada dasarnya sudah menjadi perbincangan besar di berbagai ruang kripto. Bahkan, tren ini diprediksi akan terus berlanjut di 2024 menurut kepala pemasaran Altava Group yang bergerak di bidang Web3.

Tokenisasi aset fisik memungkinkan NFT untuk melampaui spekulasi dan bahkan memiliki nilai riil yang dapat mendukung aset tersebut. Terlebih, sejumlah ahli memprediksi bahwa NFT bisa masuk ke industri seperti logam mulia dan real estat pada 2024.

2. Game NFT mulai dirilis

Salah satu sektor di pasar NFT yang bakal unjuk gigi di 2024 adalah game. Meskipun beberapa gamer skeptis tentang game Web3 dan NFT, perusahaan video game faktanya sudah terjun ke pasar tersebut. Contohnya adalah Square Enix dan NFL Rivals yang sama-sama sudah merilis game berbasis NFT. 

Para eksekutif di kedua perusahaan game tersebut berharap ada game-game baru di Web3 yang dapat mengekspos penggunaan NFT secara lebih luas. Mereka berharap para gamer bisa menggunakan NFT sebagai bentuk kepemilikan digital dari beragam item yang ada di dalam game. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan keseruan game play sekaligus membuka model bisnis yang baru di dunia game.

3. NFT sebagai jembatan transformasi digital

Orang-orang awam mungkin lebih mengenal NFT sebagai koleksi unik atau karya seni digital semata. Padahal, NFT juga bisa menjadi bukti kepemilikan atas suatu aset digital yang dapat menjamin asal-usul dari aset tersebut. Hal ini tentunya sangat penting bagi orang-orang di bidang seni, game, dan bidang-bidang yang memerlukan keterlibatan konsumen.

NFT dianggap sebagai jembatan untuk membentuk ekosistem digital yang lebih akuntabel dan transparan. Namun, untuk mewujudkan impian tersebut, ada tantangan yang perlu diatasi, yakni edukasi pasar.

Tak sedikit orang yang masih mengasosiasikan non-fungible tokens sebagai proyek PFP (gambar profil) dengan harga yang tak masuk akal. Sebab itu, dibutuhkan edukasi secara komprehensif untuk menciptakan pasar mainstream yang mampu memahami kekuatan serta potensi dari kepemilikan aset digital, perubahan dinamika pasar, dan studi kasus kepemilikan NFT.

4. Kolaborasi antar brand dan para seniman

Kolaborasi antar brand ternama, seniman, dan komunitas digital art dipandang sebagai langkah krusial dalam mempromosikan penggunaan NFT secara lebih luas. Pasalnya, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa NFT merupakan pasar yang matang, yakni pasar yang fokus pada nilai alih-alih pada spekulasi semata.

Salah satu contoh dari kolaborasi tersebut berasal dari inisiatif Adidas melalui perilisan residensi seniman Web3. Dalam platform tersebut, para kreator dan investor bisa menyaksikan berbagai pameran seni dan busana digital. Kolaborasi ini mengubah ekosistem NFT menjadi lebih inklusif yang pada akhirnya membuat NFT bisa diterima masyarakat luas.

Tantangan Perkembangan NFT di 2024

NFT

Di balik potensi NFT di 2024, ada beberapa hal yang dapat menghambat perkembangan NFT. Berikut di antaranya:

1. Mengubah persepsi publik

Salah satu tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh pasar NFT di 2024 adalah mengubah persepsi publik terhadap NFT itu sendiri. Kreator NFT harus bekerja lebih keras lagi untuk mengubah persepsi publik bahwa NFT bukanlah alat untuk melakukan penipuan.

Menurut para profesional di Cointelegraph, ada banyak hal yang harus dilakukan untuk mengubah pandangan publik terkait NFT. Salah satunya adalah dengan menciptakan produk-produk yang menarik dan mampu memberikan nilai riil.

2. Masalah lingkungan

Tantangan selanjutnya yang menghambat perkembangan NFT adalah masalah lingkungan. Pasalnya, NFT membutuhkan proses validasi transaksi dan penambangan token-token baru pada blockchain. Nah, aktivitas tersebut membutuhkan daya komputasi yang tinggi dan berpotensi meninggalkan banyak jejak karbon.

Pada dasarnya, rata-rata NFT akan menghasilkan 211 kg karbon dioksida karena proses pembuatan dan penarikan. Di sisi lain, para pegiat NFT sebenarnya juga sadar akan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Sebab itu, isu ini harus diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang NFT.

3. Ketidakpastian regulasi

Ketidakpastian regulasi masih terus menghantui pasar NFT, bahkan di 2024. Meskipun para regulator sudah mengambil langkah untuk mengatur aset-aset kripto, khusus untuk regulasi NFT sampai sekarang masih berada di area abu-abu. Seiring dengan meluasnya pasar NFT di 2024, otomatis kebutuhan akan aturan legal makin krusial.

Masa Depan NFT

NFT

Banyak ahli memproyeksikan masa depan yang cerah bagi pasar NFT. Mereka percaya token digital ini akan menjadi bagian penting dari perkembangan internet. Pasalnya, NFT mampu menawarkan cara singkat untuk mengautentikasi siapa dan kapan konten-konten digital dibuat.

Lebih lanjut, NFT dapat dikatakan sebagai sistem yang fleksibel dan mampu ‘mewakili’ beragam jenis aset digital dan fisik yang berharga. NFT bisa juga dibilang sebagai kanvas yang fleksibel yang mana bisa berubah-ubah tanpa batas.

Jadi, itulah prediksi tren dan tantangan dalam perkembangan NFT di 2024. Token digital ini tampaknya akan prospektif di 2024 meskipun ada beberapa tantangan yang menghambat perkembangannya. Sebab itu, diperlukan edukasi secara komprehensif agar NFT bisa diadaptasi secara masif dan mampu memberikan nilai yang riil.

Leave a Reply