Untung Rugi Menggunakan Paylater, Wajib Tahu!
Beberapa dari kamu mungkin pernah mendengar soal layanan paylater atau bahkan kerap menggunakannya. Inovasi teknologi keuangan satu ini memungkinkan kamu untuk bisa membeli sekarang dan membayar kemudian, mirip seperti kartu kredit.
Jika dilihat dari bentuk layanannya, jelas paylater bisa menjadi solusi instan untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada sisi negatif yang perlu kamu pahami.
Apa Itu Paylater?
Paylater adalah metode pembayaran berbasis kredit yang memungkinkan para pengguna untuk bisa berbelanja tanpa harus membayar di muka. Umumnya, kamu bisa mencicil pembayaran dalam jangka waktu tertentu dan bunga beragam, mulai dari 1-12 bulan.
Sekilas, paylater memang mirip dengan kartu kredit tetapi layanan paylater lebih sering digunakan untuk transaksi digital. Layanan ini banyak ditawarkan oleh platform seperti marketplace (Shopee, Tokopedia), aplikasi ride-hailing (Gojek, Grab), dan sejumlah fintech.
Cara kerja paylater bisa dibilang cukup sederhana. Saat kamu akan checkout produk di e-commerce misalnya, kamu bisa memilih opsi paylater, mengisi formulir singkat, dan menunggu persetujuan. Bila sudah disetujui, kamu bisa langsung menggunakan layanan tersebut.
Beberapa platform yang menawarkan layanan paylater bahkan menawarkan bunga 0% pada momen-momen tertentu untuk tenor pendek. Oleh sebab itu, makin banyak masyarakat yang tertarik menggunakan layanan paylater.
Bahkan data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pengeluaran paylater terbesar di Asia Tenggara, yakni mencapai 530 juta dolar AS pada 2020. Jumlah ini setara dengan separuh dari pengeluaran paylater seluruh negara di Asia Tenggara, yakni sebanyak 910 juta dolar AS.
Keuntungan Menggunakan Paylater
Andrea Woroch, seorang pakar keuangan, menyampaikan bahwa salah satu manfaat paylater adalah kamu bisa mengetahui dengan pasti jumlah utang yang harus kamu bayar setiap bulanannya. Hal ini karena total utang dipecah menjadi beberapa total pembayaran per bulan dengan jumlah yang sama.
Selain itu, masih ada manfaat lain dari paylater, di antaranya:
1. Memudahkan transaksi
Paylater membuat transaksi digital yang sudah praktis menjadi jauh lebih praktis, terutama jika kamu membutuhkan produk secara mendadak tetapi belum memiliki dana cukup. Di samping itu, proses pendaftarannya juga cepat dan kamu bisa langsung menggunakan layanan ini kapan saja setelah disetujui.
2. Tenggat waktu lebih fleksibel
Mayoritas platform yang menawarkan layanan paylater memberikan pilihan tenor yang fleksibel, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan. Bahkan, pada momen-momen tertentu, seperti tanggal kembar, sejumlah platform menawarkan opsi paylater tanpa bunga. Hal ini tentunya menjadi solusi yang ideal buat kamu yang ingin membeli produk tanpa harus terbebani dengan bunga.
3. Tidak membutuhkan kartu kredit
Buat kamu yang tidak menggunakan layanan kartu kredit, paylater bisa menjadi alternatif yang ideal. Pasalnya, layanan ini tidak membutuhkan skor kredit tinggi untuk bisa menggunakannya sehingga cenderung lebih inklusif untuk semua lapisan masyarakat.
4. Bisa digunakan untuk apa saja
Layanan paylater umumnya terintegrasi langsung dengan platform tertentu, seperti e-commerce dan ride-hailing. Misalnya, kamu bisa menggunakan fitur ini untuk membeli barang di e-commerce, membayar layanan transportasi online, atau memesan makanan. Semua kemudahan ini bisa kamu dapatkan tanpa harus keluar rumah.
Kerugian Menggunakan Paylater
Perlu dipahami bahwa setiap inovasi teknologi, seperti paylater, selalu memiliki aspek positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini beberapa kerugian menggunakan paylater:
1. Bisa mengganggu pengaturan keuangan
Salah satu risiko terbesar dari penggunaan paylater, terlebih bila tidak dibatasi, adalah gangguan terhadap kondisi keuangan pribadi. Dengan adanya cicilan yang harus dibayar setiap bulanan, maka pengeluaran bulananmu juga akan ikut membengkak. Jika hal ini tidak dikelola dengan baik, otomatis kebutuhan kamu yang lain juga akan ikut terganggu.
2. Adanya biaya tambahan tak terduga
Meskipun sejumlah platform menawarkan bunga 0% untuk layanan paylater mereka, jangan lupa bahwa ada biaya tersembunyi yang harus kamu perhatikan. Biaya seperti biaya penangan, denda keterlambatan, atau biaya langganan bisa menambah beban keuanganmu setiap bulan jika kamu tidak memperhitungkannya dari awal.
3. Meningkatkan perilaku konsumtif
Kemudahan yang ditawarkan oleh layanan paylater sering kali mendorong seseorang untuk memiliki perilaku konsumtif atau bahkan doom spending seperti yang dialami oleh generasi muda saat ini. Dengan adanya paylater, kamu mungkin akan lebih tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan hanya karena kamu merasa cicilannya terlihat kecil.
4. Risiko gagal bayar
Jika kamu menggunakan layanan paylater lebih dari satu, kemungkinan besar kamu akan mengalami kesulitan untuk mengelola semua tagihan. Hal ini akan membuat kamu telat dalam membayar tagihan yang pada akhirnya menambah jumlah utang karena bunga dan denda yang menumpuk.
5. Memengaruhi skor kredit
Sebaliknya, bila kamu terus-terusan gagal membayar tagihan secara tepat waktu, maka skor kreditmu bisa menurun. Hal ini pada akhirnya akan menyulitkan kamu jika suatu nanti kamu ingin mengajukan pinjaman besar seperti kredit kendaran atau KPR di masa depan.
Itulah beberapa hal tentang keuntungan dan kerugian menggunakan paylater. Memang, paylater memberikan banyak kemudahan, khususnya buat kamu yang mengutamakan fleksibilitas dalam berbelanja online. Namun, kamu juga tetap harus bijak dalam menggunakannya. Usahakan kamu hanya menggunakan layanan paylater untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak.
Selain itu, perlu diingat pula bahwa paylater bukanlah uang tambahan, melainkan utang yang harus kamu lunasi. Apabila layanan ini dikelola dengan baik, tentu kamu bisa mendapatkan banyak manfaat. Namun, jika kamu menggunakannya tanpa hati-hati, kamu bisa saja terjebak dalam lingkaran utang.Jadi, apakah paylater cocok untuk kamu? Pertimbangkan baik-baik ya sebelum menggunakan layanan ini!