Punya rencana membangun rumah sendiri? Meskipun proses pembangunan diserahkan kontraktor dan tukang, wajib hukumnya untuk mempelajari semua komponen konstruksi rumah. Sebab, konstruksi ibarat dasar dari seluruh rangka rumah yang dapat memengaruhi durabilitas dan tampilan rumah.
Untuk itu, dalam artikel ini kita membahas secara singkat mengenai semua komponen dalam konstruksi rumah. Jadi, simak terus penjelasannya berikut ini.
Ada dua komponen yang harus ada pada konstruksi rumah bagian bawah, yakni fondasi dan balok sloof. Bila keduanya tak ada, mustahil suatu bangunan dapat didirikan.
Fondasi merupakan bagian yang wajib ada pada setiap konstruksi bangunan, baik itu rumah maupun gedung. Komponen ini adalah penentu utama kekokohan suatu bangunan karena terhubung langsung dengan lahan.
Agar fondasi bisa menopang bangunan dengan baik, maka pembuatannya harus dilakukan secara tepat. Umumnya kemiringan permukaan tanah harus tepat, tidak rentan terhadap ancaman longsor, dan aman dari ancaman penurunan tanah.
Jenis fondasi juga cukup bervariasi, seperti cakar ayam, tiang pancang, sumuran, dan masih banyak lagi. Ada yang hanya ditujukan untuk bangunan satu lantai, ada yang bisa digunakan untuk bangunan bertingkat. Pokoknya, sesuaikan dengan jenis bangunan rumah Anda.
Setelah fondasi selesai dibuat, selanjutnya akan dipasang balok sloof atau balok beton di atas alas tiang. Fungsi dari komponen berbentuk mendatar ini sama seperti fondasi, yakni untuk memperkuat bangunan.
Balok sloof memperkuat struktur bangunan dengan mengikat semua bagian kolom fondasi. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya penurunan bagian bangunan yang umumnya disebabkan oleh kemampuan tanah yang bervariasi.
Selanjutnya adalah komponen konstruksi bagian atas. Setidaknya ada 8 komponen penting yang wajib ada pada bangunan rumah. Simak selengkapnya berikut ini.
Dinding adalah komponen konstruksi bagian atas yang paling besar. Dinding atau tembok dibangun tepat di atas balok sloof. Fungsinya adalah untuk memisahkan area dalam dan area luar atau dengan kata lain sebagai penutup bangunan.
Di semua bangunan rumah, tembok juga berfungsi sebagai pemisah antar ruang. Sementara pada rumah bertingkat, tembok di lantai bawah memiliki fungsi lain, yakni untuk menahan beban lantai atas.
Jika dilihat dari bahan bakunya, ada tiga jenis dinding. Dinding tradisional umumnya terbuat dari bambu atau kayu, sedangkan dinding permanen terbuat dari beton. Ada lagi yang namanya dinding semi permanen yang terbuat dari bahan dinding tradisional dan permanen.
Pernah melihat tiang-tiang menjulang di antara dinding bangunan rumah? Nah, itulah yang disebut kolom atau balok ring atau ring balok, ketiganya sama. Balok ring memiliki fungsi utama untuk menopang konstruksi bangunan dan menghubungkan satu dinding dengan yang lainnya.
Komponen ini dibuat tepat di atas balok sloof dengan jarak antar kolom kurang lebih 3,5 meter. Material utama yang digunakan untuk membuatnya antara lain bekisting beton, balok ring, dan baja.
Komponen konstruksi yang selanjutnya adalah balok latei. Anda bisa menemukan balok ini pada area atas jendela atau pintu. Nama lain dari komponen ini adalah balok ambak yang fungsinya untuk menahan beban bagian atap bangunan. Selain itu juga untuk mengurangi beban berat pada rangka.
Balok latei juga memungkinkan rangka bangunan bisa berdiri dengan kokoh dan aman dari risiko melengkung atau pecah. Latei juga ditujukan untuk menahan rangka agar tetap tegak, terutama saat terjadi gempa bumi.
Ventilasi merupakan komponen konstruksi bagian atas yang tak boleh dilupakan pada bangunan rumah. Komponen ini membantu terjadinya pertukaran udara dari area luar ke dalam rumah. Ventilasi juga tak melulu harus pintu dan jendela saja.
Ukuran dan letak bangunan sangat memengaruhi terjadinya sirkulasi udara di dalam rumah. Untuk itu, perlu ditambahkan lubang-lubang kecil di atas pintu, jendela atau di dekat plafon agar suhu di dalam hunian tetap normal.
Tak sedikit desain rumah yang pembangunannya tidak mempertimbangkan model jendela dan pintu. Kedua komponen ini memiliki peran penting dalam menunjang penampilan akhir rumah. Tak hanya itu, pintu dan jendela juga penting untuk mempermudah sirkulasi udara.
Untuk pintu depan misalnya, fasad rumah bisa dijadikan pertimbangan saat memilih ukuran maupun model pintu. Bila fasad rumah kecil, pilih ukuran pintu yang ramping. Bila desain fasad bergaya modern, pilih pintu dan jendela dari material kayu.
Komponen konstruksi bangunan yang satu ini jelas tak boleh diabaikan. Setiap bangunan rumah pasti memiliki lantai. Fungsi utamanya adalah untuk memastikan tampilannya menarik dan tidak membosankan.
Gaya lantai bisa disesuaikan dengan estetika yang Anda mau. Tentu masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu, Anda harus menentukan terlebih dahulu desain rumah seperti apa yang Anda mau. Selanjutnya, pilih jenis lantai yang sesuai dengan desain agar hunian nyaman dan indah untuk ditempati.
Sebelum pemasangan atap rumah, butuh yang namanya kuda-kuda. Komponen ini ibaratnya seperti fondasi untuk atap. Fungsi utamanya untuk menahan atap agar tetap stabil saat mau dipasangi reng atau genting
Umumnya, kuda-kuda terbuat dari kayu. Namun sekarang sudah banyak bangunan rumah yang memilih menggunakan kuda-kuda dari baja ringan. Keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Komponen yang terakhir tentu saja adalah atap. Salah satu komponen konstruksi rumah yang paling kasat di mata, bahkan setelah bangunan selesai dibuat. Fungsi utama atap adalah untuk memberikan perlindungan seluruh bagian bangunan dan juga penghuninya dari cuaca. Contohnya seperti panas, hujan, angin, dan lain sebagainya.
Material untuk atap juga cukup beragam. Ada yang terbuat dari tanah liat, seng, beton, dan masih banyak lagi. Jenis atap juga bermacam-macam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan selera Anda. Ada atap limas, datar, pelana, dan lain-lain.
Nah, itu tadi 10 komponen konstruksi yang harus ada pada bangunan rumah. Masing-masing komponen membutuhkan pertimbangan yang matang. Tujuannya agar hunian bisa berdiri kokoh dan mampu bertahan lama. Sekalipun Anda bisa menyerahkan semuanya ke pihak kontraktor, Anda tetap harus turun tangan. Khususnya untuk memastikan bahwa setiap komponen konstruksi terbuat dari bahan-bahan dengan kualitas mumpuni.
Semoga artikel ini bermanfaat.