Menikah bagi sebagian orang merupakan momen berharga dalam kehidupan. Setelah pernikahan, ada banyak sekali perubahan yang harus dihadapi, salah satunya adalah mengelola keuangan. Tak sedikit pasangan yang baru menikah justru mengalami kebingungan dalam mengatur keuangan rumah tangga. Padalah, pengelolaan keuangan merupakan kunci kesejahteraan dalam kehidupan pernikahan.
Mengatur keuangan bagi pasangan yang baru saja menikah merupakan hal yang sangat krusial. Pasalnya, keuangan adalah salah satu sumber konflik dalam rumah tangga apabila tidak dikelola dengan baik.
Bahkan, banyak sekali kasus perceraian yang terjadi akibat masalah keuangan. Menurut data pada 2022-2023, ada lebih dari 500.000 kasus perceraian yang terjadi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kondisi ekonomi menjadi faktor kedua terbanyak yang memicu perselisihan dalam keluarga dan berujung pada perceraian.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi pasangan muda untuk mulai belajar merencanakan dan mengatur keuangan keluarga sejak dini. Sebagai pasangan, keterbukaan kedua belah pihak sangat diperlukan dalam proses mengelola keuangan.
Keterbukaan dalam hal ini bukan hanya jujur tentang besar penghasilan masing-masing pihak, tetapi juga tentang bagaimana pendapatan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, menabung, berinvestasi, dan memenuhi keinginan.
Di samping itu, perencanaan keuangan yang matang juga bisa membantu pasangan untuk mencapai cita-cita finansial jangka panjang, seperti membeli rumah, biaya pendidikan anak, hingga persiapan untuk pensiun.
Mengelola keuangan keluarga dengan baik juga dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan pernikahan. Pasangan tak perlu merasa khawatir tentang bagaimana caranya memenuhi kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan yang tak terduga. Dengan pengelolaan finansial yang baik, maka pasangan bisa lebih fokus dalam menciptakan hubungan pernikahan yang harmonis.
Bagaimana, sudah paham pentingnya mengatur keuangan setelah menikah, kan? Nah, di bawah ini ada beberapa tips untuk membantu kamu para pasangan muda dalam mengatur keuangan:
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap pasangan muda adalah menentukan total penghasilan bersih setiap bulan. Ada baiknya hal ini dilakukan sebelum menikah. Penghasilan bersih di sini adalah jumlah pendapatan setelah dipotong pajak dan pengeluaran lainnya.
Dengan mengetahui jumlah penghasilan bersih, maka pasangan bisa menyusun perencanaan keuangan secara realistis. Selain itu, pasangan juga bisa menggabungkan penghasilan masing-masing untuk menentukan jumlah anggaran rumah tangga.
Sebagai contoh, masing-masing pihak (bila keduanya bekerja) dapat menyisihkan 20% dari penghasilan bulanan untuk keperluan menabung dan investasi bersama. Sementara sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, bila ada.
Setelah mengetahui jumlah penghasilan bersih, maka langkah selanjutnya adalah menyusun pos anggaran rumah tangga. Kamu bisa membuat anggaran untuk segala jenis kebutuhan, seperti tagihan utilitas, keperluan belanja bulanan, cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan lain-lain.
Dengan membuat anggaran seperti ini, maka kamu dan pasangan bisa mengontrol pengeluaran dan memastikan tidak ada kebutuhan krusial yang terlewatkan. Di samping itu, anggaran juga membantu pasangan muda untuk bisa menentukan skala prioritas pengeluaran, mana yang penting dan mana yang masih bisa ditunda.
Dana darurat wajib dimiliki oleh setiap pasangan yang baru saja menikah. Dana ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial yang tak terduga, seperti sakit, kerusakan kendaraan, kecelakaan, dana untuk kebutuhan sosial, dan lain sebagainya.
Dana darurat dapat dikumpulkan melalui sebagian penghasilan bulanan. Ada baiknya dana ini juga dipisahkan dan ditempatkan pada rekening khusus agar tidak mudah diakses seperti rekening utama. Dengan adanya dana darurat, kamu dan pasangan tidak perlu khawatir apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan membutuhkan dana.
Salah satu pertanyaan yang kerap muncul di antara pasangan suami istri muda adalah apakah harus menggabungkan rekening atau lebih baik dipisah saja. Menurut beberapa ahli keuangan, ada baiknya pasangan muda memiliki satu rekening bersama yang ditujukan untuk kebutuhan rumah tangga.
Namun pasangan juga harus memiliki rekening individu untuk keperluan pribadi. Sementara itu, rekening bersama dapat digunakan untuk membayar tagihan, cicilan, dan belanja kebutuhan. Dengan cara ini, pasangan bisa tetap mandiri secara finansial tetapi tetap bertanggung jawab terhadap kebutuhan rumah tangga.
Selain dengan menabung, pasangan muda juga harus mulai melakukan investasi. Investasi bisa menjadi passive income yang sangat berguna bagi kesejahteraan finansial keluarga di masa depan. Ada banyak sekali pilihan investasi yang bisa dipilih, mulai dari reksa dana, P2P lending, saham, obligasi, dan lain sebagainya.
Namun sebelum melakukan investasi, pastikan untuk melakukan riset secara mendalam terlebih dahulu guna mengetahui risiko dari setiap instrumen. Dengan melakukan investasi, maka pasangan tak hanya bisa menabung untuk masa depan, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kondisi ekonomi yang mungkin berubah di masa depan.
Mengelola keuangan keluarga merupakan proses berkelanjutan dan bukan hanya dilakukan sekali waktu. Oleh sebab itu, penting sekali bagi pasangan untuk rutin melakukan evaluasi keuangan. Evaluasi ini meliputi pengecekan anggaran, pengeluaran, hingga jumlah tabungan.
Dengan melakukan evaluasi kondisi keuangan secara rutin, maka pasangan bisa mengetahui apakah ada perubahan yang harus dilakukan, misalnya mengurangi pengeluaran yang tidak penting atau menambah jumlah tabungan karena ada kenaikan penghasilan. Di samping itu, kegiatan ini juga membantu pasangan muda untuk bisa tetap konsisten dengan rencana keuangan yang telah disusun.
Pada dasarnya, mengatur keuangan setelah menikah bukanlah tugas yang mudah. Namun hal ini sangat penting untuk dilakukan demi keberlangsungan rumah tangga yang sejahtera dan bahagia. Untuk itu, mulailah untuk menerapkan tips-tips di atas dan bicarakan dengan pasangan bahkan sebelum menikah guna menghindari konflik yang bisa muncul karena masalah keuangan. Perlu diingat pula, bahwa komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan adalah kunci utama dalam mengelola keuangan rumah tangga.
Jadi, selamat mencoba tips-tips di atas.