Pernahkah kamu melihat orang berjualan secara live streaming di platform media sosial seperti TikTok? Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana luwesnya mereka dalam berbicara di depan kamera dan berhasil membuat penontonnya membeli produk, bahkan hanya dalam hitungan menit? Yup, mereka adalah host live, yakni profesi baru yang beberapa tahun terakhir sedang naik daun.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan kebiasaan belanja di ranah daring, muncul banyak peluang kerja baru. Salah satunya adalah menjadi host live, yakni orang yang membawakan siaran langsung untuk mempromosikan produk, jasa, atau bahkan sekadar berinteraksi dengan audiens. Meskipun terlihat simpel, profesi ini nyatanya membutuhkan keterampilan komunikasi, empati, dan strategi yang tidak main-main.
Host live adalah seseorang yang bertugas membawakan sesi live streaming interaktif di media sosial maupun platform social commerce seperti TikTok, Shopee, maupun aplikasi siaran langsung lainnya. Tujuannya bisa beragam, mulai dari memperkenalkan produk, menjawab pertanyaan audiens, hingga mendorong terjadinya pembelian.
Fenomena ini tentu bukan sekadar tren belaka. Menurut laporan dari McKinsey & Company, nilai pasar live commerce di kawasan Asia diprediksi mampu menyentuh angka 500 miliar dolar AS pada tahun 2026. Di Indonesia sendiri, Shopee melaporkan bahwa penjualan melalui fitur Shopee Live mengalami peningkatan mencapai 7,5 kali lipat selama periode spesial seperti 11.11.
Tak heran jika kini banyak sekali brand yang berlomba-lomba merekrut host live profesional untuk mendongkrak penjualan. Bahkan, ada beberapa perusahaan yang sudah memiliki divisi khusus untuk live commerce. Nah, host live ini bisa menjadi profesi pilihan buat kamu yang percaya diri tampil di depan kamera, senang ngobrol, dan bisa membangun koneksi bersama target audiens.
Sayangnya, tak sedikit orang yang masih menganggap bahwa menjadi host live itu sekadar berbicara di depan kamera dan menjual produk. Padahal, profesi satu ini membutuhkan strategi pemasaran dan kesiapan mental yang luar biasa.
Untuk bisa menjadi host live yang sukses, maka kamu harus bisa:
Umumnya, setiap sesi live berlangsung selama 2-3 jam nonstop dan host live sering kali dituntut untuk tetap enerjik, komunikatif, dan persuasif. Bahkan sering kali mereka harus live di atas jam 12 malam untuk mengejar target penjualan. Nah, bayangkan saja kamu harus berbicara terus-menerus sambil membaca setiap komentar yang masuk, menjaga mood tetap positif, dan memancing terjadinya transaksi. Jelas nggak mudah kan?
Itulah sebabnya host live dianggap sebagai salah satu profesi penting dalam strategi pemasaran di era digital.
Rata-rata gaji host live di Indonesia berkisar antara 3-8 juta rupiah per bulan tergantung perusahaan, status pekerjaan, dan lokasi. Kalau kamu tertarik menjadi host live, ada beberapa tips yang harus kamu pelajari agar tampil lebih percaya diri dan sukses memasarkan produk:
Ingat, jangan hanya asal jualan. Kamu juga harus memahami betul tentang produk yang akan kamu promosikan. Apa saja kelebihannya? Untuk siapa produknya? Apakah ada testimoni yang bisa kamu bagikan? Penonton biasanya juga akan jauh lebih mudah percaya dan tertarik untuk membeli jika kamu tahu apa yang kamu bicarakan.
Setiap host live pada dasarnya memiliki gaya mereka masing-masing. Ada yang fun, ada yang cenderung santai, ada pula yang serius dan profesional. Kamu bisa memilih gaya pembicaraan yang paling sesuai dengan kepribadian kamu dan bisnis yang kamu pasarkan. Selanjutnya, kamu harus konsisten membangun citra tersebut setiap kamu live. Jangan lupa juga gunakan sapaan khas atau catchphrase khusus agar mudah diingat oleh penonton.
Jangan pernah mengabaikan kolom komentar. Jawab pertanyaan penonton sambil menyebut nama mereka. Interaksi seperti ini akan membuat penonton merasa dihargai dan ingin merasa ingin selalu terlibat.
Kamu bahkan bisa meminta pendapat mereka soal produk, warna, atau varian yang mereka sukai. Cara ini bisa mendorong rasa kepemilikan dan kemungkinan bisa mendorong terjadinya pembelian.
Meskipun terkesan spontan, sesi live yang sukses menciptakan banyak penjualan umumnya memiliki skrip. Nah, sebelum live kamu bisa menyusun skrip terlebih dahulu. Di dalamnya bisa berisi pembukaan singkat, penjelasan produk, promo atau bonus, dan sesi interaksi dengan audiens. Jangan lupa juga ditutup dengan ajakan untuk membeli sekarang juga selama sesi live masih berlangsung.
Kunci utama live yang sukses adalah kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa diasah secara konsisten. Kamu bisa mengasahnya dengan berlatih di depan kamera sambil direkam dan bisa kamu tonton ulang. Evaluasi gaya bicara, ekspresi wajah, kecepatan bicara, hingga penempatan CTA. Kamu juga bisa meminta masukan dari orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang live.
Jadi, host live lebih dari sekadar siaran langsung. Profesi ini memainkan peran penting di bidang pemasaran digital. Sebagai host live, kamu tak hanya tampil di depan layar mempromosikan produk, tetapi juga sekaligus menjadi “jembatan emosional” antara konsumen dan brand yang kamu promosikan.
Jadi, buat kamu yang memiliki kepercayaan diri tinggi, jago komunikasi, dan suka tampil di depan kamera, menjadi host live bisa menjadi salah satu peluang karier yang cukup menjanjikan, baik sebagai pekerjaan utama maupun sampingan. Namun ingat, meskipun terlihat simpel, profesi ini juga membutuhkan dedikasi, latihan, dan kemampuan untuk beradaptasi.