Memiliki rumah dengan desain interior yang apik adalah idaman semua orang. Dengan mendesain interior rumah, hunian pun menjadi lebih nyaman bagi para penghuninya. Di sisi lain, merancang bagian dalam rumah adalah bentuk ekspresi si pemilik rumah meskipun untuk mengerjakannya butuh tenaga profesional.
Bicara soal desain interior yang apik tak melulu harus diukur dari harga furnitur atau material yang digunakan. Poin yang paling penting adalah keselarasan dengan konsep rumah. Apa sih itu desain interior? Kenapa interior rumah harus didesain? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut.
Secara umum, desain interior adalah proses penyusunan atau perancangan unsur-unsur bagian dalam suatu bangunan agar menjadi satu kesatuan yang harmonis. Tujuannya tak lain adalah untuk menciptakan kenyamanan, fungsionalitas, dan tentunya aspek estetika pada ruangan di dalam bangunan.
Definisi ini diperkuat oleh pendapat Suptandar yang menjelaskan bahwa desain interior adalah ilmu pengaturan ruangan pada suatu bangunan. Tujuannya agar pemilik atau penghuni bangunan tersebut mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan kepuasan, baik itu dalam hal fisik maupun spiritual. Dalam hal ini, nilai estetika dari desain suatu ruangan tidak boleh diabaikan.
Desain interior merupakan cabang ilmu seni rupa. Karena itulah, elemen-elemen pada seni rupa juga hadir dalam desain interior. Adapun elemen yang dimaksud antara lain adalah:
Dalam desain interior, terdapat tiga dimensi ruang yang perlu dimaksimalkan, yakni tinggi, lebar, dan panjang. Ketiga dimensi ini boleh dibiarkan kosong atau diisi sesuai dengan kebutuhan dan estetika.
Ruang masih dibagi lagi menjadi dua kategori, yakni ruang negatif dan positif. Ruang negatif merupakan ruang kosong atau jarak antar benda. Sementara itu, ruang positif adalah area ruang yang diisi furnitur atau perabotan. Kedua jenis ruang ini perlu diseimbangkan agar tidak terkesan terlalu kosong dan penuh.
Bentuk dalam desain interior adalah rupa dari semua yang ada dalam suatu ruangan dan memiliki tiga dimensi. Biasanya hadir dalam bentuk natural dan geometris. Bentuk natural merupakan bentuk asimetris karena dibuat oleh alam. Sementara, bentuk geometris terdapat pada bentuk-bentuk buatan manusia dengan sudut dan garis-garis menonjol.
Dengan meletakkan benda-benda dengan bentuk senada, maka akan tercipta keselarasan. Sebaliknya bila meletakkan benda-benda dengan beragam bentuk, maka ruangan akan terlihat tidak seimbang dan terkesan membingungkan.
Ada tiga jenis garis yang memainkan peran penting dalam desain interior, yakni horizontal, vertikal, dan juga dinamis. Garis-garis ini dapat membentuk ruangan sekaligus mengarahkan pandangan ke objek-objek tertentu.
Garis dapat diciptakan melalui peletakan furnitur dan desain struktural ruangan itu sendiri. Sebagai contoh, garis horizontal bisa didapatkan pada meja atau permukaan lain yang memiliki kesan stabil dan formal. Sementara, garis vertikal bisa ditemukan pada jendela dan pintu yang memiliki kesan kokoh dan bebas.
Ada juga garis dinamis (lengkungan, zigzag atau diagonal) yang bisa didapatkan pada beberapa elemen ruangan, contohnya anak tangga. Ketiga jenis garis ini harus diaplikasikan secara seimbang agar tercipta harmonisasi.
Warna adalah elemen penting dalam desain interior karena dapat menciptakan suasana, memberi ilusi, dan menonjolkan fitur-fitur pada suatu ruangan. Dalam memilih warna, aktivitas yang akan dilakukan pada ruangan tersebut perlu menjadi pertimbangan. Pencahayaan alami dan nonalami juga dapat memengaruhi pemilihan warna.
Selain itu, pertimbangkan pula luas ruangan. Untuk ruangan yang sempit, warna cerah umumnya menjadi pilihan umum karena membuat ruangan terkesan luas. Sementara, warna-warna gelap dapat diaplikasikan pada ruangan yang luas.
Pencahayaan buatan dan natural dapat membantu menunjukkan elemen-elemen penting dalam desain interior. Pencahayaan dibagi menjadi tiga kategori, yakni pencahayaan berdasarkan fungsinya, untuk akses, dan untuk menambah suasana.
Dalam memilih pencahayaan, penting untuk mempertimbangkan fungsi dari suatu ruangan. Sebagai contoh, ruang kerja butuh pencahayaan yang terang agar penggunanya bisa melihat dengan jelas.
Tekstur mengarah ke permukaan suatu objek. Elemen satu ini dapat menciptakan kesan unik pada ruangan. Ada dua jenis tekstur, yakni visual dan aktual. Tekstur visual adalah tekstur yang dapat dilihat dengan mata. Sementara, tekstur aktual adalah tekstur yang bisa dilihat dan diraba. Contohnya sofa dengan sarung berwarna hitam yang empuk
Sama seperti tekstur, pola juga berfungsi untuk menambah kesan unik pada suatu ruangan. Elemen ini dapat diciptakan melalui peletakan furnitur, karpet, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Penambahan pola tak boleh dilakukan secara asal-asalan, harus sesuai dengan luas dan gaya suatu ruangan. Ini agar ruangan tak terkesan terlalu ramai maupun kosong.
Seperti yang disinggung sebelumnya, desain interior yang apik sangatlah penting dalam suatu hunian. Alasannya lebih dari sekadar estetika semata tetapi juga berkaitan dengan aktivitas penghuni ruangan. Lantas, apa saja alasan pentingnya desain interior dalam rumah?
Fungsi mendesain interior rumah adalah membuat hunian terlihat lebih rapi dan tertata. Setiap perabotan di dalam setiap ruangan rumah akan ditata sesuai dengan konsep yang sudah ditentukan. Penataannya juga tidak asal, harus disesuaikan dengan ukuran dan aktivitas pada ruangan tersebut.
Bila perabotan ditata dengan rapi, pergerakan penghuninya tidak akan terganggu. Di sisi lain, penataan perabotan juga membuat rumah terkesan lebih luas, terutama bila ruangan tersebut memang memiliki luas terbatas.
Desain interior yang bagus adalah kunci menciptakan rumah sehat bagi penghuninya karena desain interior harus mempertimbangkan banyak aspek, termasuk pencahayaan dan sirkulasi udara.
Bila pencahayaan bagus, maka penghuninya akan merasa lebih nyaman tinggal di dalam rumah. Untuk sirkulasi udara, bisa diciptakan melalui peletakan tanaman-tanaman hias di sejumlah titik. Vegetasi ini akan membuat ruangan terasa lebih segar.
Mendesain interior dapat membuat penghuni rumah merasa lebih nyaman berlama-lama di dalamnya. Hal ini karena setiap elemen dalam suatu ruangan dirancang agar lebih terstruktur sehingga semuanya terlihat seimbang dan harmonis. Kesan nyaman ini juga akan membuat penghuni rumah menjadi lebih produktif.
Alasan lain mengapa desain interior itu penting adalah karena bisa meningkatkan nilai estetika suatu hunian. Semakin bagus, tentu semakin enak pula untuk dipandang. Mulai dari pemilihan warna hingga peletakan furnitur, semua dirancang sesuai dengan konsep yang sudah ditentukan. Hasilnya adalah suatu ruangan yang tampak seimbang dan harmonis.
Suatu ruangan dapat dikatakan memiliki estetika yang tinggi bila pemilihan konsep desain selaras dengan karakteristik rumah itu sendiri. Untuk itu, pemilik rumah disarankan untuk menggunakan jasa desainer profesional agar bisa mengetahui konsep desain interior yang sesuai dengan hunian.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa desain interior adalah proses perancangan seluruh elemen suatu ruangan agar menjadi satu-kesatuan yang selaras. Desain interior rumah perlu dipertimbangkan dengan matang karena dapat meningkatkan nilai estetika rumah. Selain itu, juga bisa membuat rumah lebih sehat dan nyaman bagi penghuninya.