Ini 5 Bahan Bangunan yang Awet dan Mudah Perawatannya

Ini 5 Bahan Bangunan yang Awet dan Mudah Perawatannya
Sumber : Envato

Salah satu kunci utama hunian kokoh dan tahan lama adalah bahan bangunannya. Jika material yang digunakan termasuk awet, otomatis bangunan rumah juga akan awet. Penghuninya pun bisa mengemat anggaran renovasi di masa-masa mendatang.

Di sisi lain, bahan bangunan juga dapat menentukan harga jual rumah. Coba lihat saja rumah-rumah yang ditawarkan dengan harga murah. Biasanya harga yang rendah mencerminkan kualitas materialnya. Bila dijual kembali, jelas Anda tidak akan bisa dapat harga tinggi. Alhasil, pembeli pun harus keluar uang lagi untuk merenovasi rumah tersebut.

Itulah sebabnya penting untuk menggunakan bahan bangunan yang tahan lama. Kira-kira apa saja material tersebut? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

5 Material Bangunan yang Tahan Lama

Bahan Bangunan yang Awet
Sumber : Envato

Bagi Anda yang ingin membangun rumah atau mungkin mendirikan toko material, berikut ada lima jenis material bangunan yang awet dan tahan lama. Tidak hanya digunakan untuk konstruksi rumah saja, tetapi juga jenis bangunan lainnya.

1. Beton

Beton merupakan salah satu material paling krusial dalam struktur suatu bangunan. Tidak hanya bangunan rumah, tetapi juga gedung, jembatan, jalan layang, dan masih banyak lagi. Fungsi utamanya adalah untuk membagi beban setiap struktur bangunan.

Beton sendiri termasuk material komposit yang terbuat dari campuran semen, agregat halus dan kasar, serta air. Agregat kasar terdiri dari pasir batu pecah, kerikil, dan kerak tungku pijar. Sementara, agregat halus hanya berupa pasir yang berasal dari perubahan fisika bebatuan alami.

Campuran bahan-bahan tersebut menentukan tingkat kekuatan beton yang mana juga menentukan kekuatan bangunan. Selain itu, beton memiliki daya tekan yang bagus dengan sifat yang cukup fleksibel. Hal ini memungkinkan beton untuk dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan konstruksi. Tidak hanya itu, beton juga terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Beton ringan: 
  • Beton bertulang
  • Beton pra-tegang
  • Beton pra-cetak
  • Beton siap pakai

2. Besi baja

Besi baja atau biasa hanya dikenal dengan sebutan baja merupakan material bangunan yang memiliki durabilitas tinggi. Penggunaannya dalam industri konstruksi juga cukup dominan dan sudah digunakan selama bertahun-tahun.

Besi baja tergolong sebagai logam yang terbuat dari campuran karbon dan besi sebagai unsur dasar. Banyaknya  karbon di dalam campuran besi baja menentukan grade produk besi baja. Fungsi dari bahan karbon sendiri adalah untuk mengeraskan bahan dasar besi baja. Semakin banyak karbon, semakin tinggi pula tingkat durabilitas besi karbon. 

Besi baja yang digunakan dalam konstruksi umumnya memiliki kandungan karbon sebesar 0,7% sehingga disebut baja ringan. Jenis material ini banyak ditemukan dalam pembangunan rumah. Biasanya dipakai sebagai bahan kanopi, jendela, pintu, dan lain sebagainya. 

Besi baja dengan grade tertentu bahkan dipakai sebagai rangka atap bangunan. Mengapa? Seperti yang sudah disebutkan, besi baja memiliki tingkat durabilitas yang tinggi dan cenderung tahan terhadap air. Di samping itu juga tahan terhadap kondisi cuaca buruk yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada material bangunan lain.

3. Batu bata

Batu bata adalah satu dari sekian banyak material yang paling umum digunakan dalam konstruksi di Indonesia. Meski demikian, ternyata batu bata dari tanah liat sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu.

Menurut sejarah, bangsa Sumeria di kawasan Mesopotamia tercatat sebagai bangsa pertama yang menggunakan batu bata. Material ini diaplikasikan dalam bentuk balok-balok kasar yang terbuat dari endapan lumpur saat terjadi air pasang. 

Seiring berkembangnya zaman, bahan dasar batu bata tidak hanya dari tanah liat. Berdasarkan bahan bakunya, batu bata terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Batako: Terbuat dari campuran pasir kasar dan semen.
  • Hebel: Terbuat dari campuran serbuk aluminium, kapur, abu terbang, dan semen.
  • Bata kapur putih: Terbuat dari kapur putih dari pegunungan kapur.
  • Bataton: Terbuat dari campuran kerikil, semen, pasir, air, agregat, dan campuran lainnya.
  • Bata purpose made: Terbuat dari campuran tanah liat dan pasir.

Dari sekian banyak jenis batu bata, batu bata biasa atau batu bata merah adalah yang paling umum digunakan. Khususnya dalam pembuatan dinding bangunan rumah. Alasannya karena batu merah:

  • mudah didapatkan
  • mudah diaplikasikan, bahkan tanpa keahlian khusus
  • kokoh dan tahan lama
  • membuat ruangan menjadi lebih sejuk
  • tahan terhadap api

4. Batu

Batu adalah salah satu bahan bangunan yang awet dan tahan lama. Batu memiliki sifat yang tahan terhadap berbagai perubahan cuaca, perubahan bentuk, dan api. Bahan bangunan ini juga relatif terjangkau dan mudah di dapat.

Dalam konstruksi bangunan, batu sudah dipercaya selama berabad-abad untuk menopang bangunan di atasnya. Seiring berjalannya waktu, fungsi batu lebih dari sekadar fondasi, tetapi bisa juga digunakan sebagai dekorasi ruangan untuk menambah aksen natural.

5. Kayu

Terakhir adalah kayu, material yang umum digunakan dalam konstruksi bangunan. Meskipun material ini memiliki beberapa kelemahan, contohnya rentan terhadap kerusakan karena serangga dan cuaca, kayu tetap tergolong sebagai material yang awet. Dengan catatan, kayu yang digunakan adalah kayu khusus untuk konstruksi dan diolah agar tahan lama.

Di Indonesia, beberapa jenis kayu yang biasa dipakai untuk bangunan adalah kayu jati, pinus, mahoni, sonokeling, dan merbau. Kelima jenis kayu ini tak hanya untuk konstruksi bangunan, namun juga untuk furnitur. Alasannya karena kayu-kayu tersebut relatif mudah diubah menjadi berbagai macam bentuk dan tahan lama hingga bertahun-tahun.

Cara Menyimpan Material Bangunan Agar Awet

Bahan Bangunan yang Awet
Sumber : Envato

Meski tergolong awet, kelima bahan bangunan di atas tetap akan mengalami penurunan kualitas. Khusus bagi kamu yang membeli material dalam jumlah banyak, baik itu untuk pembangunan rumah atau dijual kembali, perhatikan cara penyimpanannya. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti.

1. Material untuk beton

Dua bahan dasar untuk membuat beton adalah semen dan pasir. Untuk menyimpan semen, usahakan diletakkan di tempat yang bebas dari air dan jangan langsung bersentuhan dengan tanah. Sementara untuk pasir, usahakan untuk disimpan di tempat yang datar dan bebas dari air. Kalau bisa, jangan diletakkan di tanah karena bisa larut.

2. Batu bata

Batu bata biasanya disimpan dengan cara ditumpuk. Mengingat material ini mudah pecah, maka perhatikan cara menumpuknya. Jangan terlalu tinggi, maksimal satu meter. Ini agar batu bata di lapisan paling bawah tidak rusak karena menyangga beban terlalu berat.

3. Besi baja

Agar tidak mudah berkarat, simpan besi baja di dalam ruangan dengan kadar oksigen rendah. Ini akan membuat kelembapan ruangan tinggi sehingga proses pengaratan bisa diperlambat. Bisa juga diletakkan di tempat yang ada pendingin ruangannya untuk mencegah korosi.

4. Batu

Cara menyimpan batu cukup mudah karena material ini relatif tahan terhadap air. Kamu bisa meletakkannya di mana saja. Akan tetapi, kalau bisa di tempat yang mudah dijangkau agar tidak mempersulit proses pengambilan.

5. Kayu

Untuk material yang berikut ini, usahakan untuk disimpan di tempat yang bebas dari percikan air. Pastikan area penyimpanan juga benar-benar kering. Sebab, air dan suhu lembap dapat memengaruhi kekuatan topang kayu.

Itulah lima bahan bangunan yang awet untuk konstruksi rumah maupun jenis bangunan lainnya. Agar lebih awet, cara penyimpanan kelima material tersebut tetap harus diperhatikan. Kamu bisa menggunakan tips singkat di atas agar masa pakai dan durabilitas material tetap terjaga.

Leave a Reply