Mau Beli Furnitur Bekas? Ini Keuntungan, Risiko, dan Tips Membelinya

Mau Beli Furnitur Bekas? Ini Keuntungan, Risiko, dan Tips Membelinya
Sumber : Envato

Membeli furnitur bisa dikatakan adalah pengeluaran terbesar dalam memiliki rumah baru. Hal ini mengharuskan beberapa orang untuk memutar otak. Alih-alih membeli furnitur baru, mereka lebih memilih untuk membeli furnitur bekas. Alasannya sederhana, yakni harganya miring sehingga bisa menghemat anggaran yang terbatas.

Namun perlu diingat, membeli furnitur bekas juga ada keuntungan dan kekurangannya. Keduanya perlu dipertimbangkan dengan matang agar Anda tidak rugi begitu furnitur sampai di rumah.

Keuntungan Membeli Furnitur Bekas

furnitur bekas
Sumber : Dipagi

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah keuntungan dari membeli furnitur bekas.

1. Harga lebih murah

Seperti yang disinggung sebelumnya, harga furnitur bekas relatif lebih murah dibanding yang baru. Dengan begitu, Anda bisa menghemat lebih banyak pengeluaran. Menariknya lagi, Anda masih bisa menawar harga yang ditawarkan oleh penjual. Makin jago menawar, makin rendah pula harga yang bisa Anda dapatkan.

2. Banyak furnitur bekas dengan tampilan unik

Pada dasarnya, manusia memiliki kecenderungan untuk tampil beda dari yang lain. Soal mendesain interior rumah pun ingin beda. Jika Anda juga demikian, coba beli furnitur bekas. Sebab, banyak furnitur second yang memiliki tampilan unik. Bahkan jarang ditemukan pada furnitur-furnitur baru sehingga cocok untuk mewujudkan interior rumah yang unik dan estetik.

3. Furnitur bekas biasanya dibuat perajin

Sebenarnya, banyak furnitur baru yang harganya relatif ramah di kantong. Hanya saja, kebanyakan memiliki build quality dan material yang kurang bisa diandalkan. Kalau Anda cari yang berkualitas, tetapi terjangkau, furnitur bekas adalah pilihan yang tepat. Sebab, kebanyakan furnitur bekas umumnya dibuat oleh perajin secara manual dengan material kayu solid.

4. Bisa dimodifikasi sesuai selera

Tidak sedikit furnitur bekas yang tampilannya sudah tidak sempurna lagi. Jadi, harus direstorasi atau diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan. Tidak perlu bingung, sebab Anda bisa menemukan banyak ide dan cara memperbaiki furnitur bekas di internet. Ini lantaran kegiatan merestorasi furnitur bekas atau DIY sudah menjadi tren yang cukup populer di dunia desain.

5. Ramah lingkungan

Menggunakan kembali furnitur bekas adalah salah satu tindakan peduli lingkungan. Dengan memilih furnitur bekas, berarti usia pakai produk tersebut dapat diperpanjang. Anda pun bisa dibilang sudah ikut mengurangi volume sampah dan menyelamatkan lingkungan.

Risiko Membeli Furnitur Bekas

furnitur bekas
Sumber : Pinterest

Membeli furnitur bekas juga ada risikonya, berikut di antaranya.

1. Kualitasnya tidak terjamin

Furnitur bekas jelas sudah dipakai berkali-kali sehingga wajar bila kualitasnya menurun. Ada bagian yang mungkin tergores, warnanya sudah memudar, dan lain sebagainya. Biasanya juga kurang nyaman untuk diduduki dan ringkih.

Dalam beberapa kasus, kerusakan pada furnitur bekas sering kali tidak kasat karena tertutup kain. Awalnya tidak terlihat, tetapi begitu dipakai di rumah kerusakannya mulai terlihat. Hal ini umumnya terjadi pada produk-produk furnitur seperti kursi dan sofa. 

2. Furnitur bekas tidak selalu bersih

Risiko lain saat membeli furnitur bekas adalah tingkat kebersihannya. Anda tidak tahu apakah produk yang mau Anda beli sudah dibersihkan atau belum. Anda juga tidak akan tahu apakah pemiliknya rajin membersihkan furnitur atau tidak.

Bisa jadi, furnitur yang Anda beli menjadi habitat serangga seperti kutu busuk dan rayap. Rayap dapat merusak rangka furnitur dari kayu. Sementara itu, kutu busuk sering ditemukan di dalam kasur atau sofa sehingga dapat membahayakan kesehatan. 

3. Harus diperbaiki

Banyak orang suka dengan kegiatan DIY, tetapi ada juga yang tidak. Nah, kalau Anda termasuk orang yang nggak mau repot, beli furnitur bekas jelas bukan pilihan tepat. Sebab, Anda harus meluangkan waktu dan tenaga untuk memperbaiki furnitur bekas. Selain itu, Anda juga harus mengeluarkan biaya tambahan. Jadi, periksa produk furnitur bekas dengan saksama sebelum membelinya.

4. Sulit menemukan produk yang Anda mau

Pilihan produk furnitur bekas memang banyak dan Anda mungkin masih bisa mendapatkan produk dengan tampilan yang Anda mau. Dengan catatan, Anda memang sudah niat untuk mencarinya. Namun, proses pencarian ini menguras banyak tenaga dan waktu sehingga bisa jadi Anda malah pusing sendiri.

Tips Membeli Furnitur Bekas Agar Tidak Rugi

Membeli furnitur bekas itu susah-susah gampang. Agar tidak berakhir buntung, berikut ada sejumlah tips singkat dalam membeli furnitur bekas.

1. Tentukan gaya interior yang Anda kehendaki

Pertama, tentukan dahulu gaya interior yang Anda mau. Mau gaya minimalis, retro, industrial, klasik atau yang lainnya? Selanjutnya, cari referensi model furnitur yang sesuai dengan desain tersebut.

Tujuannya agar Anda tidak asal membeli furnitur bekas hanya karena harganya yang murah. Sudah telanjur beli, eh ternyata tidak sesuai dengan gaya interior rumah Anda. Alhasil, Anda pun rugi pengeluaran dan furnitur malah tidak bisa digunakan sesuai fungsinya.

2. Catat furnitur yang harus dibeli

Tips selanjutnya adalah mendaftar furnitur apa saja yang harus Anda beli. Tulis semua perabot yang dibutuhkan dalam sebuah hunian. Selanjutnya, urutkan menggunakan skala prioritas, mulai dari yang wajib ada hingga furnitur opsional. 

Jadi, saat ke toko furnitur bekas, Anda tidak akan bingung memilih jenis produk yang harus Anda beli. Dengan begitu, Anda terhindar dari yang namanya pemborosan pengeluaran karena banyak produk yang menarik.

3. Cek kualitas furnitur

Meskipun statusnya bekas, furnitur adalah salah satu investasi jangka panjang. Tingkat kenyamanan dan durabilitas material harus menjadi fokus utama Anda. Jadi, jangan asal beli karena harganya miring.

Percuma dapat harga miring, tetapi baru dipakai dua minggu sudah rusak. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kerusakan produk sering kali tidak tampak dari luar. Maka dari itu, pastikan untuk mengecek seluruh bagian furnitur secara saksama dan jangan lupa untuk menjajalnya langsung.

4. Jangan membeli furnitur dengan kondisi seperti ini

Ada beberapa kondisi furnitur bekas yang masih bisa ditoleransi, tetapi ada juga yang tidak. Bila masih bisa diperbaiki, silakan saja Anda membelinya. Namun, bila tingkat kerusakannya sudah parah, urungkan niat untuk membelinya. 

Sebagai patokan, berikut ada beberapa kondisi furnitur bekas yang sebaiknya Anda hindari:

  • Komponen furnitur ada yang hilang, contohnya penyangga lengan kursi.
  • Kasur atau sofa sudah berubah warna dan mengeluarkan bau. Kondisi seperti ini umumnya disebabkan oleh serangga yang bersarang di dalam furnitur.
  • Furnitur yang masa penggunaannya sudah lama. Contohnya kasur atau sofa yang sudah kempes dan perabot kayu yang permukaannya retak atau berlubang.

5. Perbaiki furnitur setelah membelinya

Begitu Anda membawa pulang furnitur bekas, usahakan untuk langsung memolesnya. Bisa dengan dicuci terlebih dahulu, diganti komponennya, dicat ulang, dipoles dengan vernis, dan lain sebagainya. Intinya, sesuaikan dengan jenis material furnitur yang Anda beli. Manfaatkan internet agar proses perbaikan tidak malah membuat furnitur menjadi rusak.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam membeli furnitur bekas. Hunian dengan interior cantik dan nyaman tak harus diisi dengan furnitur baru. Asalkan pintar memilih, furnitur bekas pun lebih dari cukup untuk memperindah rumah.

Leave a Reply