Decluttering: Kunci Memulai Hidup Minimalis

Hidup di tengah kesibukan dan kepadatan aktivitas kerap membuat individu merasa tertekan, terutama jika rumah, kamar, atau ruang kerja dipenuhi dengan barang-barang yang tidak teratur. Kondisi seperti ini bisa menjadi salah satu penyebab masalah mental seperti stres. Salah satu solusinya adalah melakukan decluttering atau merapikan barang-barang yang sudah tidak digunakan lagi. Decluttering sendiri juga termasuk awal memulai gaya hidup minimalis.

Decluttering

Apa Itu Decluttering?

Secara umum, decluttering merujuk pada proses merapikan dan menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak memiliki nilai guna atau sudah tidak diperlukan lagi. Melansir laman Lyfe With Less, kata “decluttering” berasal dari kata “clutter” yang artinya adalah kekacauan. Sementara itu, “decluttering” secara harfiah berarti merapikan kekacauan.

Proses decluttering lebih dari sekadar kegiatan untuk membersihkan dan menata ulang barang-barang. Kegiatan ini juga melibatkan proses memutuskan untuk menyimpan atau melepaskan barang-barang yang dianggap sudah tidak memberikan nilai tambah dalam kehidupan pribadi.

Pasalnya, barang-barang yang menumpuk dan sudah tidak digunakan bisa membuat ruangan menjadi sempit, berantakan, dan tidak enak dipandang. Hal ini tak hanya memengaruhi estetika ruangan tetapi juga berdampak negatif pada produktivitas penghuni dan bahkan kesehatan mental mereka. Itulah sebabnya, decluttering penting dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih rapi, nyaman, dan menenangkan. Decluttering juga merupakan langkah awal menerapkan gaya hidup minimalis.

Awal Mula Konsep Decluttering

Konsep decluttering mulai populer berkat buku dan acara TV berjudul “The Life-Changing Magic of Tidying Up” oleh Marie Kondo. Dalam buku dan acaranya tersebut, Marie Kondo mengajarkan metode decluttering yang disebut dengan KonMari, yakni metode yang fokus pada menyimpan barang-barang yang mampu memberikan rasa bahagia dan melepaskan atau membuang barang yang tidak lagi berguna atau diperlukan.

Jadi, prinsip dasar dari metode ini adalah menyimpan barang-barang yang “membawa kebahagiaan” dan menyingkirkan barang lain yang tidak memberikan rasa bahagia sama sekali. Konsep decluttering ala Marie Kondo memang kerap dikaitkan sebagai awal mula memulai gaya hidup minimalis. Namun konsep ini sebenarnya relevan untuk semua orang, tak hanya bagi mereka yang ingin atau sudah menerapkan gaya hidup minimalis.

Setiap orang, baik yang menganut gaya hidup minimalis maupun tidak, bisa merasakan manfaat nyata dari kegiatan decluttering karena membuat ruangan atau lingkungan menjadi lebih rapi dan teratur. Decluttering juga membantu meminimalkan kekacauan secara visual yang bisa berdampak pada kesehatan mental.

Tips Melakukan Decluttering

Melakukan decluttering bisa menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang belum pernah melakukannya sama sekali. Berikut beberapa tips praktis untuk memulai proses decluttering.

1. Mulai dari hal kecil

Buat kamu yang baru pertama kali melakukan decluttering, cobalah mulai dari area yang paling kecil terlebih dahulu. Misalnya, membersihkan meja belajar atau meja kerja, lemari pakaian, atau rak buku. Dengan memulai dari area kecil, maka proses ke depannya akan terasa lebih mudah dan tidak terlalu membebani.

2. Buat daftar kategori barang

Salah satu cara efektif untuk melakukan decluttering adalah dengan mengelompokkan barang-barang berdasarkan kategori, bukan lokasi. Misalnya, mulailah dengan decluttering pakaian, kemudian dilanjutkan ke bagian buku, lalu dokumen, dan seterusnya. Dengan cara ini, kamu bisa lebih fokus untuk melakukan decluttering dan tidak merasa kewalahan.

3. Evaluasi setiap barang dengan bijak

Tips selanjutnya untuk melakukan decluttering adalah dengan mengevaluasi setiap barang dengan bijak. Maksudnya adalah kamu harus mempertimbangkan apakah barang tersebut masih diperlukan atau tidak. Juga sudah tidak diperlukan lagi, maka singkirkan. Namun perlu diingat bahwa tujuan utama dari decluttering bukan untuk menyingkirkan sebanyak mungkin barang. Tujuan utamanya adalah untuk menyimpan barang-barang yang memang memberikan nilai tambah dalam hidupmu, seperti menciptakan rasa bahagia.

4. Jual atau donasikan barang yang tidak diperlukan

Barang-barang yang masih layak pakai tetapi sudah tidak kamu gunakan lagi bisa dijual atau bahkan didonasikan. Dengan cara ini, kamu sekaligus telah melakukan kebaikan dan bahkan mendapatkan sedikit pemasukan tambahan dari penjualan barang-barang tersebut.

5. Lakukan decluttering secara teratur

Agar ruangan tetap rapi dan teratur, buatlah jadwal rutin untuk melakukan decluttering. Misalnya, setiap akhir pekan atau mungkin satu bulan sekali. Komitmen terhadap jadwal ini akan membantu kamu untuk terus membiasakan kebiasaan decluttering sekali mencegah barang-barang menumpuk kembali.

6. Gunakan kolom “mungkin”

Apabila kamu ragu apakah suatu barang masih diperlukan atau tidak, maka kategorikan barang tersebut ke dalam kolom “mungkin”. Selanjutnya tentukan jangka waktu untuk barang-barang dalam kategori ini. Bila selama jangka waktu yang sudah tidak ditentukan barang-barang tersebut tidak digunakan, maka tandanya barang tersebut tidak lagi diperlukan dan bisa langsung disingkirkan.

7. Jangan terlalu sentimentalis

Salah satu tantangan terbesar dalam melakukan decluttering adalah rasa sentimental yang terlalu melekat terhadap barang-barang tertentu. Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk berpikir secara lebih rasional dan objektif dalam menilai setiap barang. Apabila ada suatu barang yang memiliki kenangan khusus tetapi sudah tidak berguna lagi, cobalah untuk menyimpan kenangannya dalam bentuk foto maupun catatan daripada menyimpan barang secara fisik.

Jadi, decluttering adalah langkah penting menuju hidup minimalis yang lebih teratur dan nyaman. Dengan mengurangi kekacauan secara fisik di sekitar kita, maka kita juga bisa meminimalkan potensi kekacauan secara mental yang kerap kali menurunkan fokus dan produktivitas.

Proses decluttering memang tidak mudah dan membutuhkan waktu dan usaha keras. Namun seiring berjalannya waktu, manfaat yang didapatkan sangatlah berharga. Lingkungan yang rapi dan teratur tak hanya nyaman dipandang, tetapi juga bisa meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Decluttering tak hanya bermanfaat bagi mereka yang ingin menerapkan gaya hidup minimalis. Konsep ini secara umum bermanfaat bagi semua orang dengan gaya hidup apa pun itu. Untuk itu, mulailah menerapkan kebiasaan baik ini dari sekarang. Mulailah dari hal kecil dan gunakan tips di atas agar decluttering bisa menjadi kebiasaan baik yang membawa kesejahteraan dalam hidup.

Leave a Reply