Empat Jurus Finansial untuk Usia 20-an

Empat-Jurus-Finansial-untuk-Usia-20-an

Memasuki usia 20-an, biasanya identik dengan momen ‘pertama kali’. Pertama kali dapat pekerjaan setelah lulus kuliah, pertama kali menerima gaji hasil jerih payah sendiri, atau pertama kali akhirnya bisa membeli sesuatu tanpa minta uang dari orang tua.

Di usia ini juga lah kita mulai mengambil keputusan-keputusan finansial yang berdampak besar untuk masa depan. Bila sudah menerapkan literasi finansial di awal 20-an, besar kemungkinan banyak manfaat finansial yang bisa diraih. Misalnya, memberangkatkan orang tua pergi haji atau mencapai financial freedom lebih cepat dari teman-teman sejawat.

Lalu, bagaimana kita memulai perencanaan keuangan di usia 20-an? Ada empat langkah mudah yang bisa kamu lakukan. Cek caranya di bawah ini yuk!

  1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran

Pertanyaan yang paling sering timbul setelah kondisi keuangan memburuk; “Uangku habis buat apa saja, sih?” Nah, supaya manajemen finansial lebih tertata, ada baiknya melakukan pencatatan keuangan baik pemasukan dan pengeluaran. Di akhir bulan, kamu bisa melakukan evaluasi berdasarkan catatan yang sudah dibuat. Misal, pengeluaran apa yang harus ditekan atau apakah pemasukan yang didapat sudah mampu memenuhi kebutuhan pokok atau belum.

  1. Membuat anggaran bulanan

Setelah terbiasa membuat catatan keuangan, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran atau budgeting secara bulanan. Anggaran ini membantu kamu mengelompokkan pengeluaran berdasarkan pos kebutuhan, yang biasanya dikeluarkan setiap bulannya. Seperti pos kebutuhan makan sehari-hari, pos tagihan internet, pos sewa rumah/kos, dan masih banyak lagi. Dengan membuat anggaran bulanan, kamu bisa terhindar dari masalah tagihan yang belum terbayar atau uang habis sebelum gajian tiba.

  1. Hindari kepemilikan kartu kredit atau layanan pay later

Ketika sudah memiliki penghasilan sendiri, biasanya akan timbul keinginan untuk mencoba kartu kredit. Ditambah munculnya fitur pay later pada aplikasi-aplikasi belanja, yang semakin mempermudah masyarakat untuk melakukan kredit dengan bunga rendah dan syarat yang lebih ringan. Tapi demi keamanan finansial dan tidur yang lebih tenang, sebaiknya buang jauh-jauh keinginan untuk mempunyai kartu kredit atau mendaftar pay later. Lebih baik berhemat dan menyisihkan uang jika ingin membeli sesuatu.

  1. Pelajari instrumen keuangan untuk menambah aset

Nggak perlu tunggu umur 30 atau finansial yang mapan untuk mempelajari instrumen keuangan lain seperti P2P lending/financing, emas, saham, dan lain-lain. Saat ini sudah banyak penyedia produk instrumen keuangan yang bisa dibeli secara digital dengan modal minimal, termasuk Dana Syariah. Akses mengenai instrumen keuangan pun bisa kamu temukan dengan mudahnya di internet.

Usia 20-an seringkali disebut masa-masa krisis, sebab di rentang usia ini lah masalah-masalah kehidupan terasa berat dan menggoyahkan iman, salah satunya masalah finansial. Namun kamu tak perlu khawatir, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Begitu juga dengan finansialmu, tinggal mantapkan hati dan jalani dengan konsistensi, niscaya keuangan di masa muda bisa jadi fondasi di hari tua.

Mumpung masih muda, saatnya untuk memperbanyak instrumen agar aset produktif. Di Dana Syariah misalnya, kamu bisa mulai memiliki aset produktif mulai dari 1 juta rupiah. Imbal hasilnya juga menarik, yaitu setara 15-20% per tahun. Dana pokoknya bisa jadi dana darurat karena bisa diambil kapanpun, imbal hasilnya juga bisa dikumpulkan untuk simpanan hari tua.

Yang paling penting, Dana Syariah memiliki berlandaskan syariat agama, yang membuat asetmu tak hanya produktif, tapi juga terjamin keberkahannya sedari dini. #AyoHijrahFinansial bersama Dana Syariah!

Leave a Reply