Biaya adalah aspek paling utama yang harus menjadi bahan pertimbangan setiap pemilik rumah. Pasalnya, biaya untuk memperbaiki kondisi rumah cukup bervariasi, tergantung tingkat kerusakan bangunan. Maka dari itu, wajib bagi para pemilik rumah untuk bisa menyusun anggaran renovasi rumah.
Dengan adanya anggaran, maka renovasi rumah dapat berjalan dengan lancar sehingga bisa selesai tepat waktu. Selain itu, hal ini juga membantu Anda untuk menghemat pengeluaran. Lantas, bagaimana caranya membuat anggaran untuk renovasi rumah?
Menyusun anggaran renovasi hunian perlu dilakukan secara cermat dan teliti. Pasalnya, hal ini dapat memengaruhi kelancaran proses perbaikan hunian itu sendiri. Berikut adalah cara untuk menyusun estimasi anggaran untuk merenovasi rumah.
Biaya berikut ini wajib masuk dalam perincian anggaran bila proses renovasi rumah melibatkan penambahan luas bangunan. Dengan kata lain, Anda membutuhkan dana untuk melakukan pembelian rumah.
Sebagai contoh, Anda akan memperluas rumah hingga 10 meter persegi. Sementara itu, harga tanah per meter di daerah tempat Anda tinggal adalah 3 juta. Selanjutnya tinggal dikalikan saja 3 juta dengan luas tanah 10 meter persegi. Berarti Anda harus menyiapkan dana sebesar 30 juta dan ini belum termasuk bila di atas tanah terdapat bangunan.
Namun sekali lagi, biaya ini dapat ditiadakan bila renovasi rumah tidak melibatkan penambahan luas bangunan. Kalaupun masih ada sisa lahan dan termasuk punya sendiri, tentu Anda juga tak perlu menghitung biaya ini.
Selanjutnya adalah menghitung anggaran untuk pembelian bahan bangunan. Jumlahnya tergantung pada jenis material yang dibutuhkan. Sebagai contoh, Anda ingin memperbaiki atap rumah secara total. Mengingat atap rumah menggunakan genting, kemungkinan Anda harus membeli genting, kayu usuk, dan plafon.
Seumpama harga material dihitung per meter, yakni 1 juta per meter persegi. Sementara itu, luas rumah Anda adalah 60 meter persegi. Untuk mengetahui totalnya, maka kalikan 1 juta dengan 60. Berarti biaya material untuk memperbaiki rumah Anda adalah 60 juta.
Dalam membuat anggaran renovasi rumah, biaya untuk tukang atau tenaga kerja wajib dihitung. Biaya tukang tergantung pada sistem kerja yang Anda pilih, seperti harian lepas atau borongan penuh.
Biaya tukang dengan sistem harian lepas bisa lebih murah jika Anda ikut turun tangan. Tak sekadar mengawasi kinerja tukang, tetapi Anda juga ikut membantu proses renovasi hunian Anda sendiri.
Namun, kalau Anda tidak mau repot, silakan pilih jasa tukang borongan penuh. Dengan sistem kerja seperti ini, Anda tak perlu turun tangan langsung untuk merenovasi rumah hingga selesai. Semua masalah teknik tinggal diserahkan saja ke pihak mandor yang bertanggung jawab atas proyek renovasi.
Biaya jasa tukang borongan umumnya dihitung sesuai dengan luas bangunan yang akan dikerjakan. Untuk rumah sederhana, biasanya berkisar 1 hingga 1,5 juta per meter persegi. Sementara itu, untuk rumah bertingkat, tentu biayanya lebih besar.
Sebagai contoh, renovasi rumah satu lantai dengan luas bangunan 60 meter persegi dengan biaya tukang borongan 1,5 juta. Maka, biaya tenaga kerja yang harus Anda keluarkan adalah 1,5 juta dikalikan 60 meter, yakni 90 juta.
Selain seperti di atas, ada juga sistem borongan yang sudah mencakup biaya jasa dan bahan bangunan. Dengan kata lain, pihak pemboronglah yang akan menyediakan material untuk keperluan renovasi. Biayanya tentu saja lebih tinggi karena sudah mencakup biaya pembelian bahan bangunan.
Umumnya, pihak pemborong yang menyediakan jasa dan material mengenakan tarif sekitar 2,5 juta hingga 4 juta per meter. Hal ini tergantung pada jenis dan kualitas bahan bangunan yang diperlukan. Makin mahal bahan-bahannya, maka total biayanya akan makin tinggi.
Selain ketiga biaya di atas, Anda juga wajib menyiapkan biaya cadangan. Sesuai namanya, biaya ini digunakan sebagai bentuk antisipasi bila terjadi kebutuhan dana tak terduga selain dari anggaran yang sudah disiapkan.
Biasanya, besarnya biaya cadangan yang harus disiapkan adalah 25% dari semua anggaran biaya renovasi. Kalau dilihat dari perkiraan anggaran di atas, maka jumlah biaya cadangan yang harus Anda siapkan adalah sebagai berikut:
Dari biaya-biaya tersebut, maka totalnya adalah 180 juta. Nah, untuk mengetahui jumlah biaya cadangan, maka 25% x 180 juta = 4,5 juta.
Jika ditotal, maka anggaran yang harus Anda siapkan untuk melakukan renovasi rumah adalah 225 juta.
Bagaimana, sudah paham bagaimana caranya menghitung anggaran biaya renovasi rumah? Biayanya memang cukup fantastis dan bahkan cukup untuk digunakan membeli rumah baru. Agar dompet tidak jebol, berikut sejumlah tips singkat untuk menghemat biaya renovasi.
Tips pertama adalah menentukan desain dan konsep yang ingin Anda aplikasikan nanti. Apakah tampilan rumah mau diganti menjadi bergaya minimalis, klasik, modern atau yang lainnya? Pertimbangkan dengan matang dan sesuaikan dengan kebutuhan.
Kalau masih bingung, coba cari referensi desain melalui internet. Jangan lupa juga untuk menunjukkan referensi yang Anda pilih ke pihak pemborong. Tujuannya agar mereka tahu seperti apa hasil renovasi yang Anda harapkan.
Cara selanjutnya untuk menghemat biaya renovasi adalah dengan memilih material dengan harga kompetitif tetapi tetap berkualitas. Hal ini perlu menjadi perhatian Anda agar hasil renovasi sesuai dengan harapan. Selain itu, pengeluaran pun jadi tidak terlalu membengkak.
Banyak lho material berkualitas dengan harga miring. Kalau Anda menggunakan jasa pemborong, biasanya mereka akan mengambil material dari toko bangunan langganan. Nah, umumnya mereka juga akan diberi harga miring oleh pihak toko.
Tak peduli seberapa banyak dana yang Anda miliki, Anda pasti tidak ingin menghabiskan terlalu banyak biaya untuk pekerja bangunan. Untuk itu, Anda harus bisa menyusun kerangka kerja untuk jasa tukang yang Anda rekrut. Seperti bagian rumah mana yang harus direnovasi terlebih dahulu dan kapan harus selesai.
Itulah informasi mengenai cara menghitung estimasi anggaran renovasi rumah. Ingat, besar kecilnya biaya yang harus disiapkan sangat tergantung pada bagian rumah yang ingin Anda renovasi. Mengingat biaya renovasi terkadang bisa untuk membeli rumah baru, upayakan untuk melakukannya secara bertahap. Jangan melakukan renovasi secara besar-besaran bila anggaran Anda mepet.