Menerapkan Konsep Sedekah ala Rasulullah dalam Pengaturan Pendapatan

Menerapkan Konsep Sedekah ala Rasulullah dalam Pengaturan Pendapatan

Sebagai suri teladan, ada banyak yang bisa dijadikan teladan dari Rasulullah SAW, salah satunya perkara mengatur pendapatan. Beliau memiliki beberapa prinsip yang bisa diterapkan dalam pengelolaan penghasilan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, umat muslim niscaya bisa memiliki kehidupan finansial yang lebih baik.

Belajar Mengatur Pendapatan dari Rasulullah

Konsep Sedekah ala Rasulullah

Berikut ini beberapa keteladanan Rasulullah dalam hal mengatur pendapatan.

1. Mencari pendapatan dengan berdagang

Sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW mencari rezeki dengan cara berdagang. Coba saja lihat orang-orang yang masuk ke dalam daftar orang terkaya di seluruh dunia. Mayoritas dari mereka adalah wirausahawan atau pebisnis. 

Merintis usaha memang tidak mudah, terlepas dari jenis usaha yang mau dijalankan. Bahkan saat sudah berjalan pun banyak lika-liku yang harus dihadapi. Namun dengan niat, pengetahuan, keterampilan, dan komitmen, niscaya usaha dapat memberikan keuntungan. Tak hanya keuntungan bagi diri sendiri tapi juga orang lain.

Lantas, apakah harus meninggalkan pekerjaan yang sekarang? Tentu tidak, meskipun kamu sudah memiliki pekerjaan utama, kamu masih bisa menjalankan bisnis sebagai pekerjaan sampingan. Kalau tidak punya modal, kamu bisa menyisihkan pendapatanmu per bulan sebagai tabungan modal usaha.

2. Baiknya ambil untung sewajarnya

Dalam menjalankan bisnis, Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim yang berdagang untuk mengambil keuntungan sewajarnya. Sikap seperti ini tentu bisa ditiru oleh orang-orang zaman sekarang. 

Perlu diketahui bahwa bila untung yang diambil dalam bisnis terlampau besar, otomatis produk akan sulit terjulau. Apalagi bila harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan kualitas produk, tentu calon pembeli akan menghindar.

Sebab itu, upayakan untuk mengambil untung sewajarnya saja. Bila harga yang kamu tawarkan sesuai dengan kualitas produk, pasti banyak orang yang akan tertarik membeli produk tersebut. Semakin banyak yang membeli produk, semakin banyak pula keuntungan yang kamu dapatkan. Jadi, lebih baik ambil untung sedikit tapi produk laku keras daripada untung besar tapi produk hanya terjual sedikit.

3. Jangan sampai besar pasak daripada tiang

Prinsip lain dari Rasulullah dalam mengatur pendapatan adalah tidak besar pasak daripada tiang. Maksudnya adalah jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Atur pendapatan sesuai dengan prioritas kebutuhan dan kalau bisa, jangan mengutamakan gengsi.

Pada zaman sekarang, banyak orang memiliki utang untuk membeli hal-hal yang sifatnya tidak begitu penting. Mayoritas dari mereka lebih mengutamakan gaya hidup alih-alih kebutuhan yang memang sifatnya mendasar. Alhasil, sikap konsumtif semacam ini menyebabkan masalah finansial berkepanjangan.

4. Jangan lupa berbagai dengan sesama

Salah satu teladan Rasulullah yang berkali-kali digaungkan oleh para pemuka agama adalah anjuran untuk saling berbagi. Dalam Islam, umat muslim yang sudah tercukupi dianjurkan untuk berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan, baik dalam bentuk zakat, infaq, maupun sedekah.

Berbagi dengan mereka yang membutuhkan disebut-sebut bisa mendatangkan kebahagiaan dan kesehatan. Menurut penelitian, berbagi dapat memicu keluarnya neurokimia yang dapat memicu perasaan bahagia, seperti oksitosin, serotonin, dan dopamin. Jadi sederhananya, semakin sering kamu berbagi dengan orang lain, semakin bahagia pula hidup kamu.

Pentingnya Bersedekah dalam Mengatur Pendapatan

Konsep Sedekah ala Rasulullah

Berbagi atau bersedekah tak hanya membahagiakan jiwa tapi juga bermanfaat untuk kondisi finansial dan lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat bersedekah dalam mengatur pendapatan pribadi.

1. Mengetahui kebutuhan yang harus diprioritaskan

Memberikan sebagian dari penghasilan per bulan untuk kegiatan amal jelas membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Bila setiap bulan kamu wajib berbagi sedikit rezeki ke orang lain, otomatis kamu harus mencatat setiap pengeluaran yang kamu buat.

Dengan begitu, kamu akan terbiasa untuk membuat skala prioritas keuangan. Kamu bisa memilih mana pengeluaran yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan mana yang sifatnya opsional. Jika kamu menjalankan hal ini secara konsisten, maka kamu bisa mewujudkan kondisi finansial yang lebih sehat.

2. Bisa mengurangi pengeluaran

Jika setiap bulan kamu harus bersedekah tapi tidak ada pemasukan tambahan yang bisa kamu sedekahkan, otomatis kamu harus memutar otak. Salah satu jalan keluarnya adalah mengurangi pengeluaran.

Misalnya, kamu bisa mulai mengurangi anggaran hiburan dengan cara memilih liburan hemat bujet, mengurangi makan di luar, dan lain sebagainya. Sisa dari semua anggaran tersebut bisa kamu gunakan untuk disedekahkan ke orang-orang yang membutuhkan.

3. Bisa mengetahui kondisi keuangan pribadi

Mayoritas orang yang kurang literasi keuangan merasa bahwa kondisi finansial mereka sedang baik-baik saja. Namun kalau kamu sering menunda pembayaran tagihan utilitas, sering meminjam uang atau bahkan sulit memenuhi kebutuhan pokok, berarti kondisi keuangan kamu sedang tidak baik.

Bukan hanya itu saja, bila kamu ingin berbagi rezeki tapi ternyata penghasilan bulanan kamu sudah habis, berarti ada yang salah dengan cara kamu mengelola keuangan. Inilah alasan mengapa mengatur pendapatan sangat diperlukan bisa memperbaiki kondisi finansial. Dengan begitu, kamu pun bisa rutin bersedekah tiap bulannya.

4. Manfaat bagi keluarga

Memasukan pos khusus untuk sedekah dalam anggaran pengeluaran bulanan juga memiliki manfaat bagi rumah tangga. Dengan rutin bersedekah bersama anggota keluarga, berarti kamu ikut menciptakan hubungan sehat antar anggota keluarga. Sebab, bersedekah memungkinkan setiap anggota keluarga untuk memiliki suara dalam rencana bersedekah.

Bila ingin bersedekah bersama keluarga, pastikan kamu memiliki rencana yang jelas agar tidak ada anggota keluarga yang dirugikan. Sebagai contoh, catat jumlah dana yang diberikan oleh-oleh masing-masing anggota keluarga. Kemudian, diskusikan mau digunakan untuk apa dana sedekah tersebut. 

Apakah dibelikan sembako untuk dibagikan ke anak yatim, disumbangkan ke panti asuhan, atau yang lain. Diskusikan semuanya bersama keluarga agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

5. Meningkatkan kepuasan hidup

Rutin bersedekah mengharuskan kamu untuk bisa terus meningkatkan kondisi finansial. Misalnya mulai belajar mengurangi pengeluaran yang tidak signifikan, mencari penghasilan tambahan, terdorong untuk memiliki dana darurat; tabungan; investasi, dan lain sebagainya.

Seluruh aktivitas finansial tersebut bisa membantu kamu mewujudkan kondisi finansial yang lebih merdeka. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir lagi bila tiba-tiba butuh dana cepat. Sebab, kamu sudah memiliki dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan juga untuk sedekah secara rutin.

Orang-orang yang kebutuhan finansialnya kamu tanggung pun bisa terpenuhi dengan mudah. 

Selain itu, orang-orang yang kebutuhan finansialnya kamu tanggung pun bisa terpenuhi dengan mudah. Jika sudah mencapai kondisi semacam ini, niscaya hidup pun akan lebih tenteram. Pun begitu dengan kehidupan di hari akhir, apa yang kamu berikan dengan ikhlas di dunia bisa melindungi kamu di hari akhir nanti.

Itulah beberapa cara dan manfaat mengatur pendapatan dengan rutin bersedekah ala Rasulullah. Penerapannya memang sulit, apalagi kalau kamu baru mau memulainya. Namun jika diawali dengan niat baik tanpa pamrih dan disertai dengan komitmen, tidak ada yang mustahil. Semoga artikel ini bermanfaat.

Leave a Reply