Tips Sukses Mencari Pendanaan Proyek Properti

Properti adalah salah satu industri pendongkrak perekonomian negara. Industri ini juga menjadi tonggak pembangunan infrastruktur negara. Namun sama seperti semua bisnis, bisnis properti khususnya mereka yang menjadi pengembang kerap menghadapi tantangan besar. Salah satu tantangan tersebut adalah mencari pendanaan yang tepat untuk melangsungkan proyek.

pendanaan proyek properti

Mekanisme Pembiayaan Proyek Properti

Mekanisme pembiayaan proyek properti yang dimaksud di sini adalah proses mendapatkan dana untuk membiaya segala aspek proyek, mulai dari awal hingga selesai. Ada beberapa mekanisme pembiayaan yang biasanya digunakan oleh para pengembang, yakni:

1. Pembiayaan internal

Pembiayaan internal merujuk pada penggunaan sumber daya dari dalam perusahaan pengembang itu sendiri. Hal ini mencakup penggunaan keuntungan yang dihasilkan melalui kegiatan bisnis perusahaan, cadangan keuangan, maupun dana dari anggaran perusahaan. Sebagai contoh adalah laba ditahan yang bisa dimanfaatkan kembali untuk mendanai proyek-proyek baru. Melansir data dari Bank Indonesia, pengembang properti residensial menggunakan dana internal dengan pangsa sekitar 72,93% pada triwulan pertama 2024.

2. Pembiayaan eksternal

Sesuai namanya, pembiayaan eksternal berasal dari luar perusahaan. Hal ini bisa saja mencakup dana dari pinjaman lembaga keuangan, modal ventura, atau penerbitan obligasi. Pinjaman bank merupakan salah satu bentuk pembiayaan eksternal yang paling umum. Perusahaan akan mengajukan proposal proyek kepada lembaga pemberi pinjaman dan akan mengembalikan dana sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Pembiayaan eksternal untuk proyek properti kini makin variatif, salah satunya melalui platform peer-to-peer lending seperti Danasyariah. Jadi, mekanismenya adalah pengembang mengajukan proposal pembiayaan ke Danasyariah, selanjutnya proyek mereka akan ditampilkan ke situs resmi Danasyariah bila sudah disetujui. Pembiayaan berasal dari dana para pendana dan pengembang wajib mengambilkan pinjaman dengan ketentuan yang berlaku.

3. Kemitraan publik-privat

Kemitraan publik-privat atau Public-Private Partnership (PPP) merupakan kerja sama pemerintah dan sektor swasta untuk mendana, membangun, serta mengoperasikan proyek properti. Pembiayaan umumnya dilakukan dengan berbagai risiko dan keuntungan yang dibagi antara kedua belah pihak. Pembiayaan model ini biasanya diterapkan pada proyek infrastruktur negara seperti jalan tol.

Sumber Pembiayaan Proyek Properti

Ada beberapa sumber pembiayaan yang bisa digunakan oleh pengembang dalam mendanai proyek properti.

1. Modal pribadi

Modal pribadi merupakan salah satu bentuk modal internal dari perusahaan. Hal ini bisa meliputi investasi dari pemegang saham perusahaan maupun dari keuntungan yang berasal dari operasional bisnis perusahaan. 

2. Pinjaman dari lembaga keuangan

Pinjaman dari lembaga keuangam, seperti bank, P2P lending, dan lain sebagainya, juga bisa menjadi sumber pembiayaan bagi para pengembang properti. Modal eksternal ini bisa berupa pinjaman jangka panjang maupun pendek dan umumnya melibatkan pembayaran bunga atau margin sesuai dengan kesepakatan yang disepakati. Pada tahun 2021 misalnya, pinjaman eksternal dari lembaga perbankan menyumbang sekitar 22,24% dari seluruh modal pengembang properti.

3. Obligasi

Perusahaan pengembang bisa menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana. Obligasi merupakan instrumen utang yang diterbitkan kepada calon investor dengan jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, pengembang wajib memberikan pengembalian tetap berupa bunga kepada para pemegang obligasi. Cara ini termasuk salah satu yang efektif untuk mendapatkan dana dalam jumlah yang besar.

4. Modal ventura

Investor modal ventura memberikan dana untuk modal proyek dengan imbalan berupa kepemilikan saham atau bagian dari keuntungan proyek. Mereka juga kerap berpartisipasi dalam pengambilan keputusan operasional proyek sehingga tidak hanya memberikan modal tetapi juga koneksi dan keahlian.

5. Pendanaan publik

Pendanaan publik melibatkan proses penerbitan obligasi maupun saham kepada masyarakat umum. Perusahaan bisa menjual saham kepada para investor melalui IPO atau menerbitkan obligasi publik guna mendapatkan dana. Hal ini dapat memberikan akses ke modal yang lebih besar meskipun melibatkan kewajiban untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi pengembang kepada investor.

Cara Mendapatkan Pembiayaan Proyek Properti

Untuk bisa mendapatkan pembiayaan proyek properti, khususnya pembiayaan eksternal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. Identifikasi kebutuhan pembiayaan

Langkah pertama untuk mendapatkan pembiayaan adalah dengan mengidentifikasi berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk proyek. Buat estimasi anggaran secara rinci dan mencakup semua biaya, termasuk biaya konstruksi, material, peralatan, tenaga kerja, dan lain sebagainya hingga proyek selesai.

2. Buat rencana proyek dengan matang

Langkah kedua untuk mencari pembiayaan adalah menyusun rencana proyek secara rinci. Hal ini termasuk tujuan, lingkup, waktu pembangunan, hingga analisis risiko. Rencana proyek yang baik dapat membantu meyakinkan calon pemberi pembiayaan tentang potensi keberhasilan proyek tersebut. Ibaratnya rencana proyek ini adalah proposal yang dapat meyakinkan calon pemberi pembiayaan.

3. Persiapkan dokumen

Siapkan semua dokumen yang diperlukan untuk mengajukan pembiayaan. Hal ini termasuk dokumen proposal, profil perusahaan, dan informasi terkait lainnya sesuai dengan permintaan calon pemberi pembiayaan. Pastikan semua dokumen lengkap, terperinci, dan mampu meyakinkan pihak pemberi modal.

4. Ajukan permohonan

Langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan pembiayaan kepada lembaga atau investor yang dikehendaki. Sertakan semua dokumen yang sudah disiapkan dan ikuti prosedur yang ditetapkan oleh lembaga terkait. Umumnya, pihak yang mengajukan pembiayaan harus melakukan presentasi proyek. Untuk itu, lakukan presentasi secara menarik dan jelas dengan menjelaskan tujuan, manfaat, proyeksi modal, dan bagaimana pembiayaan akan digunakan.

5. Lakukan evaluasi dan negosiasi

Langkah selanjutnya untuk mendapatkan pembiayaan adalah dengan melakukan evaluasi dan negosiasi. Pemberi pembiayaan akan terlebih dahulu melakukan evaluasi proposal. Bila pemberi pembiayaan memberikan penawaran, lakukan negosiasi terkait suku bunga atau margin, jaminan, tenor, maupun persyaratan lainnya.

Pahami setiap penjelasan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Bila pembiayaan disetujui, lakukan penandatanganan perjanjian pembiayaan dengan pihak pemberi pembiayaan.

Itulah beberapa tips sukses untuk mendapatkan pendanaan proyek properti. Mencari pendanaan proyek membutuhkan persiapan yang matang dan pemahaman yang mendalam terkait mekanisme, sumber pembiayaan, hingga risikonya. Kini, pengembang properti tak melulu harus mengajukan pembiayaan ke lembaga perbankan konvensional.

Ada banyak sekali perusahaan keuangan tepercaya yang bisa digunakan untuk mendapatkan modal proyek, salah satunya Danasyariah. P2P lending syariah satu ini menawarkan layanan Dana Konstruksi dengan skema syariah yang tentunya aman, tepercaya, dan halal. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

Leave a Reply