Mengatur Keuangan dengan Investasi Syariah, Begini Caranya

Mengatur Keuangan dengan Investasi Syariah, Begini Caranya

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tak heran bila keuangan syariah makin mendapatkan perhatian di Indonesia. Kini, perbankan konvensional pun menawarkan beragam produk keuangan syariah. Pun begitu dengan lembaga-lembaga keuangan syariah, produk dan layanannya makin variatif, seperti instrumen investasi berbasis syariah.

Sama seperti investasi konvensional, investasi syariah juga menawarkan peluang mencapai kondisi finansial yang lebih baik di masa depan. Produk keuangan ini juga penting untuk membantu mengatur kondisi keuangan setiap individu. Lantas, bagaimana caranya mengatur keuangan dengan investasi syariah?

Mengatur Keuangan dengan Investasi

Mengatur Keuangan

Mengatur keuangan dengan investasi adalah salah satu langkah penting dalam meraih kestabilan finansial di masa depan. Penting untuk dipahami bahwa uang dan kekayaan pada dasarnya adalah sarana, bukan tujuan akhir. 

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia investasi, pastikan sudah memiliki fondasi keuangan yang kokoh. Hal ini termasuk memiliki asuransi dan tabungan dana darurat. Sebab, kedua instrumen keuangan tersebut menjadi langkah penting untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko keuangan yang tak bisa diprediksi.

Investasi juga termasuk cara untuk memproduktifkan uang kamu. Sebelum memulainya, kamu harus memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu. Perhatikan juga tingkat risikonya, apakah sesuai dengan kemampuan finansial kamu atau tidak. Terakhir, pertimbangkan sampai kapan kamu akan berinvestasi.

Pilihan investasi cukup beragam, di antaranya saham, deposito, obligasi, reksa dana, pendanaan, properti, dan banyak lagi. Setiap jenis investasi ini memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda. Selain itu, skema yang digunakan juga beragam, ada yang menggunakan skema konvensional, ada pula yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip keagamaan, seperti syariah.

Selain mempertimbangkan instrumen investasi, penting juga bagi calon investor untuk memiliki strategi investasi yang baik. Contohnya dengan melakukan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko, menetapkan tujuan investasi yang jelas, dan melakukan investasi secara berkala. Ditambah dengan kesabaran dan disiplin, investasi dapat membantu kamu mewujudkan tujuan finansial kamu dengan lebih cepat.

Investasi dalam Islam

Mengatur Keuangan

Perlu ditekankan sekali lagi bahwa kegiatan investasi terbukti dapat menjadi salah satu upaya untuk mencapai kondisi finansial yang lebih baik di masa depan. Kendati demikian, banyak orang yang masih ragu untuk berinvestasi, khususnya mereka yang muslim. Mereka kerap meragukan apakah investasi itu halal dan sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan Islam?

Kaukabus Syarqiyah, seorang financial planner, mengatakan bahwa investasi adalah kegiatan keuangan yang halal dan bahkan sudah ada anjurannya dalam Al-Qur’an. Di antaranya dalam surah Al-Baqarah ayat 261 dan An-Nisa ayat 9. Jika ditafsirkan, kedua ayat tersebut menganjurkan umat muslim untuk melakukan investasi guna mempersiapkan kebutuhan di masa depan, bukan untuk menumpuk harta.

Investasi dalam Islam harus dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan dalam Islam. Adapun prinsip yang dimaksud adalah menjauhi riba, gharar atau spekulasi, dan maysir atau perjudian.

Bila dilihat dalam praktiknya, tak sedikit produk investasi syariah yang telah dijalankan sesuai dengan ketiga prinsip tersebut. Di antaranya adalah sukuk, yakni surat utang syariah yang tidak melibatkan riba atau bunga. Umumnya, sukuk digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan.

Contoh lain investasi syariah adalah menjadi pendana untuk perusahaan pembiayaan properti. Cara investasinya adalah dengan memilih proyek pembangunan yang mau kamu danai. Nominalnya tergantung dari masing-masing proyek, biasanya bisa mulai dari Rp1 juta. Ada banyak instrumen investasi syariah semacam ini di Indonesia, salah satunya adalah Danasyariah.

Bila ragu dengan keamanan kegiatan investasi syariah, Indonesia memiliki regulator yang mengeluarkan pedoman terkait investasi syariah. Adapun regulator yang dimaksud adalah Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah. Selain itu, lembaga-lembaga yang menawarkan produk investasi syariah tentunya juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Tips Melakukan Investasi Syariah

Mengatur Keuangan

Investasi syariah bisa menjadi pilihan yang bijak bagi individu yang ingin meningkatkan kondisi finansial dengan mematuhi prinsip-prinsip keuangan Islam. Nah, berikut adalah sejumlah tips buat kamu yang ingin melakukan investasi syariah.

1. Literate (Paham)

Sebelum memulai investasi syariah, pastikan kamu sudah memiliki pengetahuan yang memadai terkait instrumen dan mekanisme investasi yang relevan. Dengan memiliki literasi investasi yang baik, kamu akan bisa mengambil keputusan investasi yang baik.

Di samping itu, penting juga untuk memilih produk investasi yang benar-benar kamu pahami.  Bila belum, pelajari dulu produk investasi tersebut secara mendalam, termasuk mempelajari risikonya. Jangan langsung memilih instrumen investasi A hanya karena ikut-ikutan tren pasar atau paksaan dari orang lain.

2. Skilled (Terampil)

Sama seperti investasi konvensional, menjalankan investasi syariah juga memerlukan keterampilan yang wajib untuk terus dikembangkan. Keterampilan yang dimaksud di sini seperti jangan tergoda dengan hasil instan. Ini karena investasi membutuhkan proses yang berkelanjutan.

Kamu juga harus belajar secara berkelanjutan dan terus mengumpulkan pengalaman tentang kegiatan investasi syariah. Keberhasilan dalam investasi memerlukan komitmen, kesabaran, dan keterampilan yang didapat melalui pengalaman.

3. Idle (Tidak mendesak)

Sebelum kamu berinvestasi, pastikan bahwa kamu menggunakan uang yang tidak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari atau istilah populernya adalah uang dingin. Jangan pernah menggunakan uang pinjaman atau uang yang sewaktu-waktu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini penting karena investasi tak pernah lepas dari risiko dan kamu harus siap untuk menghadapinya.

Selain itu, pastikan pula kamu sudah memiliki asuransi dan tabungan untuk dana darurat sebelum berinvestasi. Dengan begitu, kamu bisa menghadapi situasi darurat tanpa harus mengambil uang dari investasi. Sekali lagi, lakukan investasi hanya dengan uang dingin yang tidak kamu butuhkan dalam waktu-waktu dekat sehingga kondisi keuangan kamu tidak akan terganggu.

4. Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) adalah metode yang cukup efektif untuk berinvestasi secara konsisten dan membantu pengambilan keputusan. Metode ini melibatkan proses investasi dalam jumlah yang sama pada interval waktu yang tetap. Contohnya berinvestasi Rp1 juta setiap bulan atau per minggu.

Dengan cara tersebut, kamu akan memiliki lebih banyak unit investasi ketika harga turun dan memiliki lebih sedikit unit saat harga naik. Ini bisa membantu kamu mengurangi risiko atau menahan diri untuk membeli unit investasi pada waktu yang tidak tepat karena fluktuasi pasar.

5. Diversifikasi portfolio

Diversifikasi merupakan tips penting dalam melakukan investasi syariah. Seperti disebutkan sebelumnya, diversifikasi dapat digunakan untuk mengurangi risiko investasi. Diversifikasi di sini melibatkan pengalokasian dana ke berbagai produk investasi. Jadi, bila satu aset mengalami penurunan nilai, kemungkinan aset lainnya masih stabil. Dengan begitu, portfolio kamu tetap seimbang.

Dari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa mengatur keuangan dengan investasi syariah adalah langkah bijak untuk mencapai tujuan keuangan yang baik di masa depan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip keuangan Islam, investasi syariah tentunya akan mendatangkan dampak positif atau berkah bagi diri sendiri dan masyarakat.

Leave a Reply