Penting! Ini Strategi Investasi Properti Biar Gak Boncos

Penting! Ini Strategi Investasi Properti Biar Gak Boncos

Investasi adalah salah satu cara terbaik  untuk mewujudkan keuangan masa depan yang stabil. Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih, salah satunya adalah investasi properti. Properti merupakan aset fisik yang nilainya relatif meningkat seiring dengan berjalannya waktu.

Namun, tak jauh berbeda dari produk investasi lainnya, investasi pada produk properti juga memiliki risiko. Guna menghindari kerugian, setiap investor wajib memiliki strategi investasi yang baik. Mau tahu bagaimana cara menyusun strateginya? Simak terus uraian berikut ini.

Mengapa Harus Pilih Properti untuk Investasi?

Strategi Investasi Properti

Sebelum membahas mengenai strategi investasi properti agar tidak boncos, mungkin banyak dari kamu yang penasaran mengapa harus memilih investasi properti. Ada beberapa alasan kuat mengapa kamu harus mempertimbangkan aset fisik ini sebagai instrumen investasi.

1. Potensi apresiasi nilai yang tinggi

Salah satu alasan utama mengapa properti banyak dipilih orang sebagai investasi adalah karena potensi nilai apresiasinya yang tinggi. Harga properti cenderung mengalami kenaikan per tahun, yakni sekitar 10%-15%. 

Dengan kata lain, bila saat ini kamu membeli properti dengan harga yang tepat, kemungkinan besar properti tersebut akan mengalami kenaikan harga pada tahun berikutnya. Dalam beberapa kasus, nilai properti bisa saja mengalami peningkatan secara signifikan karena berbagai faktor, seperti inflasi dan tingginya permintaan.

Di sisi lain, apresiasi nilai properti tak hanya ditentukan oleh waktu tetapi juga lokasi. Properti yang berada di kawasan dengan perkembangan pesat biasanya memiliki apresiasi nilai yang tinggi. Sebab itu, lokasi penting untuk dipertimbangkan dalam investasi properti.

2. Pendapatan pasif melalui sewa

Selain potensi apresiasi nilai, properti juga dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui kegiatan sewa menyewa. Kalau kamu memiliki properti yang cocok untuk disewakan, otomatis kamu bisa mendapatkan pemasukan bulanan secara teratur. Pendapatan tersebut separuhnya bisa kamu gunakan untuk biaya pemeliharaan properti agar terus menghasilkan keuntungan.

Pilihan properti yang dapat disewakan cukup beragam, mulai dari apartemen, rumah tapak, hingga indekos. Pilihlah yang sesuai dengan tujuan investasi dan pasar yang kamu targetkan. Contohnya, properti komersial seperti ruko menghasilkan sewa yang lebih tinggi dibanding properti residensial seperti rumah tapak.

3. Perlindungan dari inflasi

Inflasi adalah fenomena meningkatnya harga barang dan jasa dalam waktu tertentu. Efek dari kondisi ekonomi ini adalah menurunnya daya beli masyarakat dan juga nilai aset. Dalam hal ini, properti dianggap anti terhadap inflasi.

Pasalnya, saat kamu memiliki properti, nilainya justru naik alih-alih turun karena inflasi. Selain itu, kamu juga bisa menaikkan harga sewa seiring dengan naiknya biaya hidup yang disebabkan oleh inflasi. Ini artinya, pendapatan pasif yang kamu hasilkan tetap ada nilainya dalam mata uang yang mengalami depresiasi nilai akibat inflasi.

Dengan tiga keunggulan di atas, wajar bila properti adalah instrumen investasi yang menarik. Namun penting untuk diingat bahwa investasi properti tidak bisa lepas dari yang namanya potensi kerugian.

Strategi Investasi Properti Biar Gak Boncos

Strategi Investasi Properti

Untuk memastikan investasi properti kamu berhasil dan tidak boncos atau mengalami kerugian, kamu membutuhkan strategi yang matang. Berikut beberapa strategi investasi properti yang bisa membantu kamu mencapai tujuan investasi.

1. Tentukan tujuan investasi

Apa pun jenis investasi yang mau kamu jalankan, tak terkecuali investasi properti, butuh yang namanya punya tujuan investasi. Apakah kamu melakukan investasi untuk menambah pemasukan dari penyewaan properti? Apakah kamu ingin menjualnya karena nilai apresiasi yang tinggi atau mungkin keduanya?

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu bisa mengarahkan strategi investasi sesuai dengan tujuan tersebut. Di samping itu, kamu juga akan terhindar dari godaan-godaan yang bisa saja membuat kamu ingin menjual aset properti di saat yang tidak tepat.

2. Pilih waktu yang tepat

Waktu pembelian produk properti juga bisa menjadi faktor kunci yang memengaruhi kesuksesan investasi kamu. Ada waktu yang dianggap tepat dan tidak tepat untuk membeli properti. Waktu yang tepat biasanya adalah saat harga properti anjlok menjelang pergantian tahun ajaran baru atau hari raya. Pada saat-saat itulah, banyak orang umumnya membutuhkan uang dalam waktu dekat dan cenderung memberi harga jual lebih murah supaya cepat likuid atau terjual. 

3. Pilih lokasi yang akan berkembang

Strategi selanjutnya untuk menghindari risiko investasi properti adalah dengan memilih lokasi yang tepat. Properti di lokasi yang berkembang dengan pesat atau memiliki akses ke fasilitas umum cenderung memiliki potensi apresiasi nilai yang tinggi. 

Meskipun properti di pusat kota menarik dan lokasinya strategis, harga belinya jelas sangat tinggi. Untuk itu, pertimbangkan untuk memilih properti di pinggiran kota karena harganya cenderung lebih merah. Kendati demikian, potensi pertumbuhan nilainya tetap tinggi di masa depan.

Untuk menentukan lokasi yang tepat, kamu bisa mencari informasi mengenai rencana pengembangan wilayah di lokasi properti yang mau kamu beli. Pastikan ada proyek-proyek pengembangan yang dapat meningkatkan nilai properti kamu, seperti pusat perbelanjaan, jalan tol, transportasi umum, dan lain sebagainya.

4. Pilih jenis properti yang sesuai

Sebelum melakukan investasi properti, pastikan kamu sudah punya rencana terkait jenis properti yang mau kamu beli. Ada banyak jenis properti yang dapat dijadikan investasi, seperti rumah tapak, apartemen, ruko, lahan pertanian, dan tanah kosong. Pilih jenis properti yang sesuai dengan target pasar dan tujuan kamu dalam berinvestasi.

Sebagai contoh, kamu ingin memiliki pendapatan pasif, maka kamu bisa memilih menyewakan properti. Bisa properti berupa apartemen, rumah tapak, atau bahkan ruko. Namun untuk properti komersial seperti ruko, kamu harus memiliki dana awal yang besar untuk membeli atau membangun ruko.

5. Lakukan analisis risiko

Strategi terakhir dalam mengurangi risiko kerugian investasi properti adalah dengan melakukan analisis risiko. Analisis ini meliputi evaluasi faktor-faktor yang dapat membuat investasi merugi. Di antaranya adalah faktor terkait fluktuasi pasar properti, kerusakan properti, perubahan kondisi ekonomi, sosial, dan politik, serta faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi nilai investasi kamu.

Selain itu, pastikan kamu memiliki rencana cadangan dan dana darurat. Fungsi dari dana darurat ini adalah untuk mengatasi situasi mendadak bila investasi kamu mengalami kendala. Bisa juga dengan membeli asuransi properti karena bisa membantu melindungi nilai investasi kamu dari risiko yang tak dapat diprediksi.

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa properti memang menarik dan menguntungkan bila dijadikan investasi. Namun ingat bahwa properti juga berisiko sehingga setiap investor perlu menyusun strategi yang solid untuk melindungi diri dari kerugian.

Buat kamu yang tertarik dengan investasi properti, kamu bisa menggunakan strategi di atas sebagai langkah awal untuk mulai berinvestasi.

Leave a Reply