Mau Punya Rumah Sebelum Umur 30 Tahun? Ikuti Cara Ini!

Mau Punya Rumah Sebelum Umur 30 Tahun? Ikuti Cara Ini!
Sumber : Pexels

Bagi yang sudah bekerja dengan gaji minimal 4 juta per bulan, bukan hal yang mustahil untuk punya rumah sebelum umur 30 tahun. Bukan karena dibelikan orang tua atau warisan orang tua, tetapi rumah tersebut murni dari usaha kamu sendiri.

Dewasa ini, sudah banyak lembaga perbankan atau fintech yang menawarkan layanan pembiayaan dan kredit kepemilikan rumah. Nah, layanan seperti ini bisa kamu manfaatkan untuk membeli rumah impian. Namun, tentunya kamu harus menyiapkan dana untuk DP. Bila minimal DP adalah 30% dari harga rumah 170 juta, berarti kamu harus menyiapkan uang sebesar 51 juta.

Untuk mengumpulkan 51 juta, setidaknya kamu harus menyisihkan 30% dari gaji selama kurang lebih 3,5 tahun. Mengingat harga rumah yang terus melejit, jangan lagi menunda-nunda beli rumah. Berikut sudah ada sejumlah tips agar kamu bisa memiliki hunian pribadi sebelum usia 30 tahun.

Tentukan Mau Bangun Rumah atau Beli 

Tips Membeli Rumah Idaman
Sumber : Pexels

Coba pertimbangkan, apakah kamu membeli rumah jadi atau membangunnya saja. Kalau kebetulan sudah punya lahan, mungkin membangun sendiri lebih tepat. Namun, kalau belum, tak ada salahnya beli rumah jadi, baik itu rumah baru atau bekas.

Tips Memilih Rumah Pertama

Mengingat ini adalah rumah pertama kamu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Berikut selengkapnya:

1. Sesuaikan dengan kebutuhan

Langkah pertama adalah membuat daftar hal apa saja yang sekiranya bakal kamu butuhkan dari sebuah hunian. Kamu mungkin bisa menggunakan sejumlah pertanyaan, seperti:

  • berapa lantai yang diperlukan?
  • berapa kamar yang dibutuhkan?
  • apakah butuh garasi untuk mobil?
  • apakah perlu area belakang untuk ruang hijau terbuka?

Contoh pertanyaan seperti di atas bisa kamu jawab dan didiskusikan bersama keluarga, terutama dengan orang-orang yang nantinya akan tinggal bersama kamu. Setelah itu, jadikan sebagai acuan untuk mendesain atau menyortir pilihan rumah masa depan kamu.

2. Pertimbangkan lokasi

Lokasi adalah aspek penting yang tak boleh dilewatkan. Sebab, hal ini sangat memengaruhi harga tanah atau rumah dan aksesnya nanti. Bila berada di pusat kota, tentu akan memudahkan kamu bepergian ke mana saja. Namun, harga propertinya akan sangat tinggi dan butuh waktu lama untuk mengumpulkan dananya.

Sebaliknya, jika berada di daerah pinggiran, harganya lebih murah. Akan tetapi, nantinya kamu harus lebih banyak mengeluarkan ongkos transportasi. Di samping itu, jarak ini akan lebih banyak menyita waktu. 

Sebagai solusi, coba cari properti di kawasan pinggiran yang masih banyak dilalui transportasi umum. Dekat dengan fasilitas umum, seperti pasar, minimarket, dan ATM, tentu akan menjadi nilai plus.

3. Perhatikan lingkungan sekitar rumah

Rumah lebih dari sekadar tempat untuk berteduh dari panas dan hujan. Rumah juga harus aman dari polusi suara, minim polusi udara (bila dekat kawasan industri), potensi bencana alam, dan lain-lain.

Sebagai contoh, kamu mau membeli rumah di kawasan Jakarta. Kamu harus memastikan bahwa hunian tersebut masuk dalam kawasan bebas banjir. Dengan begitu, kamu tak akan khawatir jika musim hujan datang nanti. Di samping itu, pastikan pula lingkungan rumah bebas kasus kriminal, seperti perampokan dan pencurian.

4. Cek bangunan, eksterior, dan interior rumah

Poin yang satu ini berlaku buat kamu yang mau membeli rumah jadi. Baik itu rumah baru atau second, wajib hukumnya untuk mengecek kondisi bangunan rumah. Mulai dari eksterior hingga interior, semua harus diperiksa kondisinya. Beberapa yang perlu diperhatikan adalah:

  • pengolahan limbah dan sistem drainase
  • sistem sirkulasi udara dan pencahayaan alami
  • jenis material bangunan yang digunakan

Kalau merasa masih awam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bangunan rumah, jangan ragu untuk mengajak ahlinya. Ajak mereka untuk melakukan survei langsung dan tanyakan mengenai poin-poin tadi. Pastikan juga untuk aktif bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan bangunan rumah agar tidak menyesal di akhir.

Kumpulkan DP Rumah atau Modal untuk Membangun

Tips Membeli Rumah Idaman
Sumber : Pexels

Kalau sudah memutuskan untuk membangun atau membeli rumah, saatnya untuk memikirkan dananya. Bila membeli rumah, kamu bisa membayarnya secara tunai atau memanfaatkan layanan kredit maupun pembiayaan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kamu harus menyiapkan uang muka terlebih dahulu.

Besar kecilnya uang muka tergantung jenis rumah yang kamu beli. Makin mewah, tentu makin tinggi DP-nya. Tak harus memaksakan diri membeli rumah mewah, pokoknya sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan.

Untuk yang mau membangun rumah sendiri, persiapkan dana untuk membeli lahannya dahulu. Kalau sudah punya, berarti kamu tinggal menyiapkan biaya untuk melangsungkan pembangunan. Nominalnya tergantung dengan desain arsitektur dan kualitas material yang akan digunakan. Sekali lagi, sesuaikan dengan kebutuhan dan jangan memaksakan kondisi finansial.

Cari Pemasukan Tambahan

Agar biaya membeli atau membangun rumah segera terkumpul, kamu bisa mencari pemasukan tambahan. Ingat, makin besar DP, makin kecil pula angsurannya. Untuk itu, cobalah cari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan yang nantinya bisa kamu sisihkan khusus untuk kepemilikan rumah.

Selain dengan mencari pekerjaan sampingan, kamu juga bisa melakukan kegiatan penanaman modal. Banyak lho instrumen atau produk untuk penanaman modal yang risikonya rendah. Contohnya seperti emas, reksa dana, atau mungkin menjadi pendana di perusahaan fintech. Imbal hasil yang kamu dapatkan bisa digunakan untuk memenuhi keperluan kepemilikan hunian.

Belajar Hidup Hemat

Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan bahwa generasi milenial sulit untuk memiliki rumah sendiri. Alasan utamanya karena harga properti rumah tidak sebanding dengan kenaikan upah. Itulah sebabnya daya beli mereka rendah meskipun sebenarnya ingin bisa membeli rumah sendiri.

Namun, sebenarnya bisa lho milenial punya rumah sendiri sebelum umur 30 tahun. Kuncinya adalah dengan menjalani hidup hemat. Percuma kerja banting tulang bila tidak dibarengi dengan pola hidup hemat. Bisa-bisa kamu tidak punya tabungan dan sulit untuk bisa segera punya rumah sendiri. 

Sayangnya, masih banyak kasus di mana anak muda merasa harus mengikuti tren masa kini. Misalnya nonton konser, beli album grup idola, terlalu sering jajan di luar, dan lain sebagainya. Alhasil, mereka pun tak bisa segera memiliki rumah sendiri.

Jadi, cobalah untuk mulai mengurangi kebiasaan untuk memenuhi keinginan yang sifatnya tidak begitu penting. Sebagai contoh, anggaran bulanan untuk hiburan atau makan di luar bisa dikurangi atau bahkan dinolkan. Alokasikan anggaran tersebut untuk keperluan membayar DP atau biaya membangun rumah.

Ingatlah bahwa bisa memiliki hunian dengan usaha sendiri akan menjadi momen yang paling membanggakan dalam hidupmu. Bukan hal yang mustahil kok bisa memiliki rumah sebelum umur 30 tahun. Kuncinya adalah niat yang diiringi dengan kerja nyata dan pola hidup hemat agar kerja kerasmu tak terbuang sia-sia.

Oh iya, kamu bisa lho mengajukan pembiayaan kepemilikan rumah lewat layanan Dana Rumah dari Danasyariah. Layanan ini cocok buat kamu karyawan swasta maupun freelancer. DP-nya bisa mulai dari 0% dan angsuran bulanannya juga rendah. Kalau kamu tertarik, bisa langsung klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

Leave a Reply