Jepang adalah salah satu negara di Asia yang menjadi destinasi favorit bagi turis Indonesia. Negara ini menawarkan perpaduan antara wisata budaya tradisional dan wisata modern yang begitu memikat. Selain itu, Jepang juga menjadi salah satu surga wisata kuliner dan pemandangan alam yang menakjubkan.
Namun, bagi kamu yang berencana untuk liburan ke Jepang dalam waktu dekat, ada beberapa perubahan aturan penting yang perlu diperhatikan. Salah satu yang terbaru adalah sistem otorisasi perjalanan yang disebut dengan JESTA.
Sistem JESTA mirip dengan sistem ESTA yang sudah diterapkan oleh Amerika Serikat. Lantas, apa itu JESTA dan bagaimana bila peraturan tersebut diterapkan bagi turis Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
JESTA (Japan Electronic System for Travel Authorization) adalah sistem otorisasi perjalanan elektronik yang dikembangkan oleh pemerintah Jepang guna meningkatkan keamanan dan pengawasan imigrasi.
Sistem ini diperuntukkan bagi wisatawan dari negara-negara yang termasuk dalam program bebas visa, tak terkecuali Indonesia. Jadi, meskipun kamu tidak memerlukan visa untuk memasuki Jepang, kamu tetap harus mendaftar melalui sistem JESTA sebelum melakukan perjalanan.
Sistem JESTA akan memeriksa informasi pribadi para turis secara online sebelum keberangkatan. Bila ada indikasi tinggal secara ilegal, maka pengunjung tersebut akan diminta untuk mengajukan pembuatan visa reguler melalui kedutaan di masing-masing asal negara mereka.
Dengan kata lain, setiap wisatawan harus terlebih dahulu mengisi data pribadi dan menyatakan tujuan kunjungan mereka secara online sebelum melakukan perjalanan. Bila Badan Layanan Imigrasi Jepang menemukan adanya risiko, maka wisatawan diharuskan untuk membuat visa formal.
Pemerintah Jepang sendiri menyebutkan bahwa langkah ini dibutuhkan guna mengurangi jumlah imigran ilegal, khususnya dari negara-negara yang mendapatkan fasilitas bebas visa. Menurut data pada tahun 2016, tercatat ada hampir 50.000 pengunjung jangka pendek yang tinggal di Jepang secara ilegal. Jumlah ini dianggap sangat besar dan menjadi perhatian pemerintah setempat untuk lebih memperketat aturan masuk bagi para turis.
Bukan tanpa alasan mengapa pemerintah Jepang memberlakukan sistem JESTA. Berikut beberapa tujuan utama dari diberlakukannya JESTA:
Salah satu alasan utama diberlakukannya sistem JESTA adalah untuk menjaga keamanan nasional Jepang. Sebagai salah satu destinasi wisata internasional, Jepang kerap menerima jutaan turis dari berbagai belahan dunia setiap tahunnya.
Dalam hal ini, pengawasan imigrasi yang ketat sangat diperlukan guna mengatasi risiko orang yang masuk ke Jepang secara ilegal atau untuk tujuan buruk, seperti melakukan tindakan kriminal maupun bekerja secara ilegal. Dengan adanya sistem JESTA, pemerintah Jepang bisa dengan mudah menyaring siapa saja yang masuk ke negara mereka.
Imigran ilegal adalah masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Jepang. Wisatawan yang masuk ke Jepang tanpa visa kerja sering kali memanfaatkan kebijakan bebas visa untuk tinggal lebih lama dari waktu yang sudah ditentukan dan bahkan mereka bekerja secara ilegal.
JESTA memungkinkan pemerintah Jepang untuk mengawasi kedatangan wisatawan dan mengidentifikasi potensi terjadinya pelanggaran visa sebelum wisatawan datang ke negara tersebut.
Dengan adanya JESTA, maka proses pemeriksaan imigrasi di bandara maupun pelabuhan masuk akan menjadi lebih efisien. Wisatawan yang sudah mendapatkan otorisasi melalui sistem JESTA akan lebih mudah untuk melewati pos pemeriksaan imigrasi sehingga waktu tunggu di bandara bisa dikurangi. Di samping itu, hal ini juga dapat mengurangi beban kerja para petugas imigrasi mengingat data-data wisatawan sudah diperiksa terlebih dahulu sebelum mereka tiba di Jepang.
Sistem JESTA memiliki fitur unggulan, yakni adanya “daftar hitam” turis yang dilarang menginjakkan kaki di Jepang. Daftar ini mencakup individu-individu yang memiliki catatan kriminal atau pernah melanggar aturan imigrasi yang ada di Jepang.
Dengan adanya daftar hitam ini, maka maskapai penerbangan yang menjalin kerja sama dengan JESTA akan mendapatkan notifikasi untuk menolak keberangkatan wisatawan yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Bagi wisatawan yang namanya masuk dalam daftar hitam, otomatis mereka tidak akan mendapatkan otorisasi perjalanan melalui sistem JESTA. Ini artinya mereka harus mengajukan visa formal di kedutaan besar Jepang. Bahkan dalam beberapa kasus tertentu, mereka bahkan tetap ditolak untuk masuk ke Jepang meskipun sudah memiliki visa formal.
Dengan adanya daftar hitam ini, maka diharapkan bisa mencegah masuknya orang-orang dengan niat buruk atau pernah melakukan pelanggaran serius di Jepang untuk kembali masuk ke negara tersebut. Di samping itu, sistem ini menjadi bentuk pencegahan bagi pengunjung untuk tidak menyalahgunakan kebijakan bebas visa yang telah diberikan oleh Jepang.
Lantas, bagaimana caranya agar tidak masuk dalam daftar hitam? Saat berlibur ke Jepang, pastikan untuk selalu mematuhi aturan imigrasi yang berlaku, baik selama di Jepang maupun saat akan meninggalkan negara tersebut.
Selanjutnya, hindari tinggal lebih lama dari izin yang sudah diberikan. Hindari pula aktivitas yang melanggar hukum di Jepang. Bila kamu terkena masalah hukum di Jepang, ada baiknya untuk membicarakannya dengan pihak kedutaan besar sebelum pulang.
Itulah beberapa hal terkait sistem JESTA yang diterapkan oleh Jepang terhadap semua wisatawan yang berasal dari negara-negara bebas visa. Tujuan dari sistem ini adalah untuk menjaga keamanan nasional dan mengatasi masalah imigran ilegal.
Bagi turis Indonesia, penerapan JESTA menjadi satu langkah tambahan yang harus dilakukan sebelum berkunjung ke Jepang. Namun sistem ini memiliki tujuan yang jelas yakni untuk menjamin ketertiban dan keamanan.
Jadi, bagi kamu yang berencana untuk pergi ke Jepang, pastikan kamu memahami peraturan baru ini. Ikuti prosedur yang diperlakukan agar perjalanan kamu berjalan lancar. Pastikan juga untuk mendaftarkan diri di JESTA karena termasuk salah satu langkah penting untuk memastikan kamu bisa menikmati liburan di Jepang tanpa masalah.