Ada banyak tempat bersejarah di dunia ini yang menjadi destinasi populer para turis dari berbagai belahan bumi. Di balik megahnya bangunan-bangunan tersebut, tersimpan keunikan gaya arsitektur yang mungkin tak bisa ditemukan di tempat lain. Arsitektur yang ada juga menjadi bukti artistik momen-momen penting dalam peradaban manusia.
Di Indonesia misalnya, ada beberapa tempat bersejarah yang hingga sekarang masih membuat banyak orang bingung mengenai proses pembangunannya. Contohnya tak lain adalah Candi Borobudur yang menjadi candi Buddha terbesar di dunia. Di belahan dunia lainnya juga ada banyak bangunan bersejarah dengan nilai arsitektur yang tak kalah memukau.
Anda pecinta wisata sejarah sekaligus penikmat bangunan dengan arsitektur unik? Di bawah ini, sudah kami rangkum tujuh bangunan terpopuler di dunia dengan nilai sejarah dan arsitektur yang unik. Langsung saja, simak selengkapnya di bawah ini.
Rekomendasi yang pertama datang dari negara di Eurasia, yakni Hagia Sophia di Istanbul, Turki. Bangunan megah ini merupakan bukti nyata kemegahan arsitektur zaman kekaisaran Bizantium. Semula, bangunan ini ditujukan sebagai katedral Ortodoks dan pada saat itu menjadi katedral terbesar di dunia selama kurang lebih seribu tahun.
Posisi Hagia Sophia sebagai katedral terbesar kemudian digeser oleh gereja katedral di Sevilla, Spanyol pada 1520. Bangunan kebanggaan penduduk Turki ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada sekitar tahun 1204-1261, Hagia Sophia sempat dialihfungsikan menjadi gereja untuk Katolik Roma.
Kemudian, tempat ini berubah fungsi sebagai tempat ibadah umat muslim pada masa kekuasaan Utsmani, yakni tahun 1453-1931. Hagia Sophia bahkan sempat mengalami sekularitas dan digunakan sebagai museum pada tahun 1935. Pada Juli 2020, bangunan ini kembali dibuka sebagai masjid.
Bergeser ke Italia, terdapat satu bangunan yang sudah berdiri sejak zaman kekaisaran Romawi, yakni Pantheon. Bangunan ini dianggap sebagai representasi termegah dari kejayaan Roma selama kurang lebih dua ribu tahun. Kisah mengenai Pantheon juga tak bisa lepas dari Kota Abadi tersebut dan hingga kini masih menjadi trademark bagi Kota Roma.
Pantheon dibangun oleh Agrippa, jenderal zaman Romawi kuno pada sekitar 25 dan 27 SM. Semula, bangunan ini ditujukan sebagai kuil bagi 12 Dewa dan para Sovran yang saat itu masih hidup.
Menurut berbagai sumber sejarah, bangunan Pantheon yang saat ini masih berdiri adalah hasil rekonstruksi besar-besaran yang dilakukan oleh Kaisar Hadrian pada 118-125 M. Hingga saat ini, Pantheon menjadi satu-satunya bangunan Romawi kuno yang masih utuh.
Kemudian, sekitar tahun 608, Paus Bonifasius IV memindahkan para martir dari katakomba Kristen ke Pantheon. Semenjak saat itu, Pantheon menjadi kuil bagi umat Kristen dan diberi nama Saint Maria ad Martyres. Bangunan ini kemudian menjadi inspirasi bagi Raphael, arsitek ternama pada zaman Renaisans dan menjadi tempat peristirahatan abadinya.
Bergeser ke kawasan Pasifik, terdapat Sydney Opera House yang menjadi salah satu bangunan paling ikonik di Australia. Bangunan ini juga dianggap sebagai salah satu maha karya terbaik abad ke-20.
Desainnya yang inovatif lahir dari buah pikiran sang arsitek jenius asal Denmark, Jørn Utzon. Pada Januari 1957, namanya mulai dikenal publik saat dia memenangkan kompetisi internasional untuk mendesain gedung opera di Sydney.
Bangunan yang menyerupai kapal layar ini memiliki tiga bangunan utama yang saling berhubungan. Dua bangunan untuk area pertunjukan dan satu lagi untuk restoran dan hiburan. Bila Anda berkunjung ke Australia, wajib hukumnya untuk menyaksikan langsung kemegahan arsitektur gedung opera ikon Australia ini.
Berada di Yerusalem, Israel, Dome of the Rock adalah salah satu bangunan bersejarah di dunia dengan arsitektur khas Islam. Disebut arsitektur Islam karena memiliki beberapa ciri khas yang menyerupai masjid. Di antaranya terdapat kubah, lengkungan, dan muqarnas atau pola dekorasi yang mirip seperti stalaktit.
Dome of the Rock dibangun pada zaman kekuasaan Khalifah Abd al-Malik pada sekitar tahun 687-691. Desainnya yang berbentuk segi delapan dengan kubah rotunda merupakan gaya arsitektur Bizantium.
Pada tahun 1561, tepatnya pada kepemimpinan Suleiman I, dilakukan beberapa renovasi. Di antaranya penambahan ubin dari Persia pada bagian luar dan penambahan dekorasi interior menggunakan material faience, mozaik, dan marmer. Hingga kini, Dome of the Rock masih berdiri sebagai monumen Islam tertua yang menjadi inspirasi arsitektur bagi banyak bangunan modern.
Katedral Saint Basil adalah bangunan paling ikonik di Rusia. Bangunan dengan arsitektur unik ini dibangung pada sekitar tahun 1555-1561 pada masa kepemimpinan Tsar Ivan IV. Pembangunan katedral ini dilangsungkan guna merayakan keberhasilan Tsar Ivan IV dalam menaklukkan kerajaan Islam di Kazan.
Awalnya, Katedral Saint Basil difungsikan sebagai gereja Kristen Ortodoks. Namun, saat ini, bangunan ini sudah dialihfungsikan sebagai museum dan sesekali ada layanan doa.
Kabarnya, desain bangunan katedral ini terinspirasi dari desain-desain bangunan di Yerusalem. Jika dilihat dari ketinggian, kedelapan kubahnya tampak mengelilingi satu kubah yang berada di tengah sehingga terlihat seperti bintang. Bagian dalamnya sangat berbeda jauh dari bagian luarnya yang hanya memiliki dekorasi sederhana dengan koridor yang sempit. Meski demikian, bangunan ini tetap menakjubkan.
Kastil Himeji adalah tempat bersejarah yang berlokasi di Kota Himeji, Hyogo. Kastel spektakuler ini sudah berdiri lebih dari 400 tahun dan menjadi kastel pertama Jepang yang masuk daftar UNESCO Situs Warisan Dunia.
Bangunan bersejarah ini pertama kali dibangun pada 1346 dan sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Di dalam kompleks Kastil Himeji, terdapat lebih dari 80 bangunan yang dihubungkan dengan jalan berliku dan banyak gerbang.
Kalau Anda ke Jepang, kastel ini wajib untuk Anda kunjungi karena kemegahannya tak akan bisa ditemukan di tempat lain. Saking megahnya, tempat ini sampai mendapat julukan ‘Kastil Bangau Putih’ karena bagian eksteriornya berwarna putih elegan, menyerupai burung bangau yang mengepakkan sayapnya.
Masjid Raya Djenné adalah salah satu bangunan paling populer di benuka Afrika, tepatnya di negara Mali. Masjid ini juga menjadi kebanggaan warga negara Mali hingga dianggap sebagai salah satu lambang negara mereka.
Berbeda dari masjid modern, Masjid Raya Djenné dibangun menggunakan batu bata tanah yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Selain itu, bangunan ini juga dibangun menggunakan mortar dari pasir yang kemudian diplester sehingga menghasilkan permukaan dinding yang halus.
Kabarnya, masjid ini sudah ada sejak tahun 1200-an. Struktur bangunan yang ada sekarang merupakan hasil rekonstruksi pada tahun 1907. Untuk desainnya sendiri, Masjid Raya Djenné masih menjadi perdebatan, apakah memang terpengaruh gaya arsitektur Prancis atau tidak karena Mali merdeka dari Prancis pada 1906.
Itu tadi sejumlah bangunan bersejarah di dunia dengan arsitektur fenomenal. Meski sudah berdiri selama ratusan bahkan ribuan tahun, bangunan-bangunan di atas masih berdiri dengan kokoh. Desain-desain arsitekturnya terus menjadi inspirasi bagi para arsitek masa kini. Mungkin juga bisa Anda gunakan sebagai referensi desain hunian impian Anda.