TikTok Bakal Dijual? Ini 3 Calon Pembelinya

Operasional TikTok di Amerika Serikat bakal dijual dan sudah ada tiga calon pembeli, benarkah demikian? Mari telusuri lebih lanjut dalam artikel berikut ini.

TikTok adalah platform media sosial yang perlu diakui telah mengubah cara kita berbagi dan menikmati konten video pendek. Namun, platform asal Tiongkok ini tengah berada di sebuah persimpangan jalan yang bakal menentukan masa depannya.

Buat kamu yang aktif menyimak soal teknologi, mungkin kamu sudah mendengar kabar bahwa TikTok akan dijual. Kira-kira siapa saja yang berpotensi menjadi pemilik barunya? Mari kita telusuri lebih lanjut.

Alasan TikTok Akan Dijual

Beberapa minggu yang lalu pemerintah Amerika Serikat sempat memblokir TikTok untuk beberapa hari sebelum akhirnya kebijakan tersebut dicabut. Hal tersebut didasari oleh kekhawatiran otoritas AS terkait keamanan data pengguna TikTok, utamanya terkait dengan potensi akses oleh pemerintah Tiongkok.

Kekhawatiran ini mencapai puncaknya ketika undang-undang “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act” disahkan. Dalam peraturan tersebut, pemerintah AS mewajibkan ByteDance selaku induk perusahaan TikTok di Tiongkok, untuk menjual operasional TikTok di AS kepada perusahaan non-Tiongkok dalam kurun waktu 12 bulan. Apabila peraturan ini tidak dilaksanakan, TikTok terancam akan diblokir secara total di AS.

Sementara itu, AS merupakan salah satu negara dengan pengguna TikTok terbanyak, yakni mencapai lebih dari 170 juta pengguna aktif bulanan. Namun, adanya kekhawatiran terkait keamanan data dan potensi pengaruh dari luar membuat pemerintah AS harus mengambil langkah tegas guna memastikan data warganya tetap aman.

3 Calon Pembeli TikTok, Semua dari AS

TikTok

Ada sejumlah tokoh dan perusahaan besar di Amerika Serikat yang telah menyatakan ketertarikannya dalam mengakuisisi TikTok. Berikut tiga nama di antaranya:

1. Frank McCourt

Frank McCourt merupakan mantan pemilik Los Angeles Dodgers yang menyatakan ketertarikannya untuk membeli TikTok. Melalui inisiatifnya yang disebut “The People’s Bid for TikTok”, McCourt mengajukan penawaran resmi untuk mengakuisisi TikTok di AS.

McCourt berencana untuk mengintegrasikan TikTok ke dalam proyek yang disebut Project Liberty. Proyek ini menekankan kontrol pengguna dan privasi data melalui protokol jaringan sosial yang terdesentralisasi.

Ia juga ingin menghilangkan algoritma bawaan TikTok sekaligus memberikan kendali penuh kepada para pengguna atas data dan konten yang ingin mereka konsumsi.

2. Kevin O’Leary

Investor terkenal dari acara ternama di AS “Shark Tank” juga menunjukkan ketertarikannya untuk membeli operasional TikTok di AS. O’Leary bahkan berencana untuk mengumpulkan dana dari para pemilik usaha kecil dalam upaya mengakuisisi TikTok.

Ia juga mempertimbangkan rencana untuk berkolaborasi dengan pihak dari India dalam proses ini. O’Leary yakin bahwa dengan membeli TikTok dan menciptakan algoritma baru, platform satu ini bakal menjadi lebih menarik lagi bagi pengguna.

3. Bobby Kotick

Manta CEO Activision ini juga disebut-sebut sebagai salah satu calon pembeli potensial untuk TikTok. Meskipun ia masih mempertimbangkan rencana tersebut, keterlibatannya menunjukkan betapa berharganya TikTok di mata banyak pelaku industri teknologi dan hiburan di Amerika Serikat.

MrBeast Terungkap Juga Akan Memperebutkan TikTok

Jimmy Donaldson, atau yang lebih dikenal sebagai MrBeast, merupakan YouTuber ternama dari AS yang terkenal dengan konten-konten filantropisnya. Baru-baru ini, ia juga menyatakan ketertarikannya untuk membeli TikTok.

Dalam sebuah postingan di media sosial, MrBeast awalnya hanya bercanda soal rencananya untuk membeli TikTok agar aplikasi tersebut tidak diblokir di AS. Namun, setelah itu, ada sejumlah miliarder menghubunginya untuk mendukung rencana tersebut.

Bersama dengan sejumlah investor di AS, seperti CEO Roblox, David Baszucki dan CEO Anchorage Digital yakni Nathan McCauley, mereka dikabarkan telah mengumpulkan kurang lebih 20 miliar dolar AS untuk mengajukan penawaran pada TikTok.

Secara teori, apabila operasional TikTok di Amerika Serikat berada di bawah tangan perusahaan yang berbasis di AS, ada kemungkinan besar aplikasi dapat diizinkan untuk terus beroperasi di negara tersebut.

Namun sebagai pemilik TikTok, ByteDance masih belum memberikan komentar resmi terkait kemungkinan kesepakatan ini. Bahkan, mereka terus menegaskan bahwa mereka tidak akan menjual atau bahkan memisahkan operasional bisnis TikTok di AS.

Apa yang Terjadi Jika TikTok Berpindah Kepemilikan?

TikTok

Jika TikTok di AS benar-benar diakuisisi oleh salah satu calon pembeli di AS, ada beberapa tantangan dan implikasi yang harus diperhatikan:

1. Perubahan algoritma dan pengalaman pengguna

Salah satu kekuatan utama TikTok terletak pada algoritmanya yang sangat canggih. Algoritma TikTok mampu merekomendasikan konten yang relevan dengan ketertarikan pengguna. Jika operasional TikTok di AS berpindah tangan, ada kemungkinan algoritma ini akan berubah atau bahkan diganti dengan algoritma baru. Hal ini otomatis bisa mengubah cara pengguna dalam menikmati konten sehingga ada kemungkinan daya tarik platform akan menurun jika tidak dikelola dengan baik.

2. Dampak terhadap kreator dan monetasi

Banyak kreator TikTok, termasuk di AS, yang mengandalkan platform ini untuk mendapatkan pendapatan melalui program sponsorhip, kerja sama brand, dan monetisasi. Perubahan kepemilikan operasional di AS tentu bisa membawa kebijakan baru yang berdampak pada pendapatan kreator, baik secara positif maupun negatif, tergantung pada jenis kebijakannya nanti.

3. Keamanan data dan regulasi

Salah satu alasan pemerintah AS mendorong penjualan operasional TikTok di AS adalah masalah keamanan data. Namun, meskipun berpindah tangan, masih ada sejumlah tantangan dalam memastikan bahwa data pengguna TikTok benar-benar aman dan tidak disalahgunakan oleh pihak mana pun. Bila benar-benar dijual, pemerintah AS kemungkinan akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap platform ini.

Jadi, masa depan TikTok di Amerika Serikat masih berada dalam ketidakpastian. Dengan adanya tekanan dari otoritas AS dan minat dari berbagai investor besar, kemungkinan terjadinya perubahan kepemilikan tampaknya akan menjadi kenyataan.

Namun, ByteDance masih menegaskan bahwa mereka tidak ingin menjual operasional TikTok di Amerika Serikat. Hal ini tentu membuat situasi ini menjadi makin kompleks, terlebih banyak sekali kreator di AS yang sangat bergantung pada penghasilan dari TikTok.

Leave a Reply