Memiliki pasangan yang bekerja memang dapat memberikan rasa aman dalam mengelola keuangan keluarga. Dengan memiliki dua sumber penghasilan, maka kamu dan pasangan bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan lebih mudah, bahkan kamu bisa menyisihkan uang untuk keperluan tabungan, investasi, atau mungkin liburan. Namun, bagaimana jika tiba-tiba pasanganmu memutuskan untuk resign atau mungkin terkena PHK?
Keputusan ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan, mungkin karena ingin fokus mengurus keluarga, mencari mata pencaharian yang lebih baik, atau ingin membuka bisnis sendiri. Apa pun alasannya, perubahan ini tentu bisa berpengaruh terhadap kondisi finansial keluarga. Selain itu, jika tidak ada perencanaan yang matang, bisa saja kamu mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan keluarga.
Ketika salah satu pasangan memutuskan untuk berhenti bekerja atau terkena PHK, akan terjadi perubahan dalam keuangan rumah tangga. Sebab itu, kamu harus segera mengatur kembali kondisi keuangan keluarga begitu pasangan resign.
Hal ini lantaran menurunnya pendapatan membuat banyak pos-pos pengeluaran yang harus dikurangi. Namun bukan berarti kamu boleh mengesampingkan kewajiban keuangan, seperti membayar tagihan listrik, air, internet, cicilan rumah, atau mungkin biaya pendidikan anak.
Mengingat kondisi keuangan menurun, maka kamu dan pasangan mulai harus mengurangi pos-pos pengeluaran yang sifatnya tidak prioritas seperti makan di luar atau langganan layanan streaming. Dengan begitu, kamu bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan prioritas lainnya atau untuk memenuhi biaya hidup sampai pasangan mendapatkan pekerjaan kembali.
Jadi, saat kondisi keuangan keluarga berubah, kamu dan pasangan harus mulai menyusun strategi baru agar kondisi keuangan tetap stabil, misalnya membuka usaha sendiri, memanfaatkan dana darurat untuk meningkatkan keterampilan kerja, dan lain sebagainya.
Nah, berikut beberapa tips untuk mengatur keuangan keluarga saat pasangan sudah tidak bekerja.
Saat pemasukan keluarga berkurang, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan evaluasi ulang anggaran bulanan rumah tangga. Kamu bisa membuat daftar pengeluaran rutin dan tentukan mana yang bisa kamu kurangi atau bahkan sepenuhnya dihilangkan.
Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:
Menurut data UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2024, ada sekitar 47% orang Indonesia yang memiliki dana darurat dan 9% belum memiliki dana darurat sama sekali. Jika kamu dan pasangan memiliki dana darurat dan pasangan mendapatkan pesangon, alokasikan sebagian untuk memperkuat dana darurat.
Idealnya, kamu memiliki tabungan dana darurat minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan untuk berjaga-jaga jika kondisi finansial keluarga makin sulit. Namun ingat, jangan pernah menggunakan uang ini untuk hal-hal yang tidak mendesak seperti liburan atau belanja barang mahal.
Pastikan kamu tidak melupakan kewajiban cicilan dan utang yang masih berjalan. Jika memungkinkan, prioritaskan cicilan kecil terlebih dahulu agar beban bulanan keluarga kamu berkurang.
Jika ada cicilan besar seperti kredit kendaraan atau KPR, pastikan kamu bisa mencari cara untuk menyesuaikan pembayaran, misalnya dengan melakukan refinancing atau restrukturisasi utang ke tenor yang durasinya lebih panjang.
Mengandalkan satu sumber penghasilan saja mungkin akan terasa sangat berat. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mencari alternatif penghasilan tambahan. Berikut beberapa ide yang bisa kamu lakukan:
Danasyariah sendiri merupakan platform peer-to-peer (P2P) lending berbasis syariah yang memungkinkan kamu berinvestasi dengan mendanai proyek-proyek properti sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini bisa menjadi pilihan menarik untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif setiap bulan.
Hidup hemat bukan berarti harus hidup serba kekurangan, tetapi lebih ke arah mengelola pengeluaran dengan bijak. Kamu bisa memulai gaya hidup ini dengan mengurangi kebiasaan makan di luar dan mulai belajar masak sendiri di rumah. Kamu juga bisa memanfaatkan diskon dan promo saat berbelanja kebutuhan pokok. Kurangi pula kebiasaan konsumtif seperti membeli layanan streaming yang jarang kamu gunakan.
Jika pasangan yang keluar dari kerja sebelumnya mendapatkan asuransi kerja dari tempat kerja, pastikan pasanganmu mencairkannya untuk dialokasikan untuk kebutuhan lain. Kamu bisa mengalokasikannya untuk asuransi kesehatan atau bahkan asuransi jiwa agar kamu sebagai satu-satunya pencari nafkah tetap bisa melindungi keluarga jika ada sesuatu yang tidak diinginkan.
Meskipun kondisi finansial berubah, jangan sampai kamu berhenti berinvestasi. Jika kamu tidak bisa menyisihkan dana sebesar sebelumnya, mulailah dengan nominal yang lebih kecil dan dengan risiko yang lebih terukur. Salah satunya dengan menjadi pendana di Danasyariah.
Seperti yang dijelaskan di atas, kamu akan berinvestasi dengan menjadi pendana pada proyek-proyek pembangunan properti yang ditampilkan di platform Danasyariah. Keuntungannya cukup menarik, mulai dari 12-18% per tahun. Menariknya lagi, imbal hasil bulanan langsung ditransfer ke rekening pribadi kamu. Mulai dari sekitar 1 jutaan per bulan, kamu sudah bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan menjadi pendana di Danasyariah.
Nah, itu beberapa tips yang harus kamu lakukan untuk mengatur keuangan keluarga saat pasangan sudah tidak bekerja. Perubahan dalam keuangan keluarga jelas akan selalu terjadi. Namun dengan sigap melakukan perencanaan yang matang dan menerapkan strategi keuangan yang tepat, kamu bisa menjaga kestabilan keuangan keluarga dan bahkan memanfaatkannya untuk berkembang.