Pandemi memang sudah dinyatakan berakhir. Namun kultur work from home masih diterapkan oleh banyak perusahaan karena lebih efektif dalam menekan biaya operasional. Masalahnya, bekerja dari rumah banyak gangguannya sehingga karyawan sulit untuk bisa produktif. Salah satunya disebabkan oleh ruang kerja karyawan tersebut.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa area kerja sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas seseorang. Sebab itu, memiliki ruang khusus untuk bekerja di rumah sangatlah penting. Ada lagi yang lebih penting, yakni tata ruang kerja.
Sekali lagi, ruang kerja memiliki peran penting dalam tingkat produktivitas seseorang. Semakin tertata, semakin baik pula pekerjaan yang dihasilkan. Bagi Anda yang sedang mencari bagaimana caranya menata ruang kerja di rumah, coba simak beberapa tips berikut ini.
Bekerja dari rumah artinya sebagian besar waktu akan Anda habiskan di dalam ruang kerja, terlebih saat pekerjaan sedang padat-padatnya. Agar konsentrasi tidak terganggu, rapikan ruang kerja Anda. Singkirkan atau buang semua benda yang tidak bisa meningkatkan produktivitas. Hal ini termasuk furnitur yang tidak benar-benar Anda pakai untuk bekerja.
Mungkin ada beberapa perabot yang fungsinya hanya untuk dekorasi semata. Kalau bisa membuat pikiran lebih fokus, silakan saja untuk tetap diletakkan di tempat. Kalau tidak, sebaiknya Anda menyingkirkannya saja.
Jangan lupa juga untuk menyingkirkan pernak-pernik yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Contohnya majalah, buku, dokumen, dan kertas-kertas yang sudah tidak Anda gunakan lagi.
Tak semua orang beruntung bisa memiliki ruang khusus di rumah untuk work from home. Bila Anda punya namun merasa masih kesulitan untuk berkonsentrasi, berarti ada yang salah dengan ruang kerja Anda.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, coba buat segmentasi di zona kerja Anda. Bagi zona khusus untuk area kerja dengan komputer dan non-komputer. Sebab, ada pekerjaan yang mungkin mengharuskan Anda untuk tidak menggunakan komputer. Contohnya menandatangani dokumen, menulis manual atau mungkin brainstorming.
Sekalipun pekerjaan mengharuskan Anda untuk selalu berkutat dengan komputer, cara ini tetap bisa Anda lakukan, lho. Jadi, bukan untuk area kerja, melainkan untuk area khusus untuk merilekskan pikiran.
Desain interior yang baik memiliki sistem pencahayaan yang cukup. Bila terlalu terang, maka akan membuat penghuninya sulit untuk menenangkan pikiran. Jika terlalu gelap, maka bisa menyebabkan stres. Jadi, yang paling tepat adalah pencahayaan yang tidak terlalu gelap namun juga tidak terlalu terang.
Hal ini penting untuk diterapkan pada ruang kerja Anda. Agar mendapatkan pencahayaan yang cukup, coba pindah meja kerja ke dekat jendela. Selain bisa mendapat pencahayaan alami, Anda juga akan mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Penempatan meja bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda sendiri. Ada beberapa orang yang lebih suka menghadap langsung ke jendela, ada juga yang tidak. Asalkan dekat dengan jendela, mata dan pikiran Anda akan menjadi lebih rileks serta tidak mudah lelah meski pekerjaan sedang banyak-banyaknya.
Seiring dengan berjalannya waktu, zona kerja Anda akan mulai dipenuhi dengan beragam kertas maupun dokumen. Tentu butuh tenaga dan waktu jika harus dibersihkan dan ditata setiap hari. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Satu-satunya solusi adalah dengan memaksimalkan penggunaan laci meja atau jenis tempat penyimpanan lainnya. Kalau laci meja sudah penuh dengan dokumen penting, mau tidak mau Anda harus membeli tempat penyimpanan khusus. Cara penyimpanannya pun juga perlu Anda perhatikan.
Untuk benda-benda yang Anda butuhkan setiap saat, letakkan di tempat khusus yang mudah dijangkau. Sementara untuk benda yang tidak dibutuhkan setiap hari, simpan di area yang agak jauh dari zona kerja. Tujuannya agar konsentrasi Anda tidak terganggu dengan banyaknya benda yang menumpuk di ruang kerja.
Tips menata ruang kerja yang berikut ini masih ada kaitannya dengan poin keempat. Setiap benda yang berfungsi untuk menunjang pekerjaan harus ditempatkan sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh, letakkan alat tulis di area yang dapat dijangkau dengan mudah tanpa harus beranjak dari meja kerja.
Kalau mau menambah furnitur untuk merilekskan badan dan pikiran seperti sofa mini, letakkan di area yang agak jauh dari meja kerja. Sebab, bila terlalu dekat, biasanya Anda akan sulit fokus karena rasanya ingin tiduran terus di sofa.
Ruang kerja Anda sempit dan terasa sumpek? Tenang, Anda bisa kok mengatasinya dengan memasang cermin besar. Terutama cermin tanpa dekorasi berlebih, ruangan yang tadinya sempit akan terasa lebih longgar.
Kok bisa? Ini karena cermin memantulkan bayangan. Pantulan inilah yang membuat ruangan memiliki kesan dua kali lebih luas dari aslinya. Itulah sebabnya cermin kerap dipilih sebagai ornamen sederhana yang efektif untuk memaksimalkan ruang pada hunian minimalis.
Apa yang Anda pikirakan saat akan menata ruang kerja? Pasti soal furnitur dan isi-isinya kan? Agar pekerjaan lebih produktif dan tidak terasa monoton, pertimbangkan untuk membeli furnitur baru. Dengan catatan, ruang kerja Anda masih cukup luas untuk menampung perabot baru.
Sebagai contoh, Anda membeli meja dan kursi kerja ergonomis karena sebelumnya masih menggunakan meja kursi biasa. Hal seperti ini tentu bisa menjadi bentuk investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Namun coba pertimbangkan bahwa bisa jadi nantinya Anda harus pindah ruang kerja karena renovasi rumah misalnya. Untuk itu, pilihlah furnitur yang tak hanya bisa mendukung pekerjaan Anda, tapi juga mudah untuk dipindah-pindahkan. Bisa juga dengan membeli furnitur multifungsi yang mana cocok untuk ruangan sempit.
Itulah beberapa tips menata ruang kerja di rumah agar Anda tetap bisa fokus dan produktif. Ingat, area kerja yang nyaman adalah salah satu kunci untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan optimal.
Dengan menata ulang furnitur dan pernak-pernik lainnya, Anda akan mendapatkan suasana ruang kerja yang lebih fresh. Apalagi jika dirombak dengan tema-tema khusus yang sesuai dengan kesukaan Anda. Pasti Anda akan merasa jauh lebih bersemangat dalam bekerja.