Dear Milenial dan Gen Z, Mandiri Finansial itu Bisa Diraih, Asalkan…

dear genz

Hari ini kita menyaksikan banyak fenomena yang terjadi di media sosial. Mulai dari flexing kekayaan, glorifikasi privilege, hingga munculnya standar kemapanan pada tiap fase hidup. Usia 25 harus bisa punya rumah, usia 30 punya penghasilan dua digit, dan lain sebagainya. Uniknya, fenomena ini terjadi di lingkaran Generasi Milenial dan Gen Z. Padahal di sisi lain, ada banyak anak muda yang terpaksa menganggur lantaran belum mendapatkan pekerjaan. 

Dengan mengetahui berbagai fenomena tersebut, #TemanSyariah yang saat ini sudah memiliki pekerjaan patut bersyukur karena mendapat sebuah kesempatan yang tidak bisa diraih semua orang. Alih-alih ikut trend flexing, glorifikasi, dan lain sebagainya, mendingan fokus saja untuk meraih kemandirian finansial.

Dilansir dari berbagai media, untuk dapat menyandang gelar mandiri finansial, setidaknya seseorang harus memenuhi beberapa indikator berikut:

  • Memiliki penghasilan sendiri, bahkan penghasilan tambahan

Sudah tidak menjadikan orang tua atau keluarga dekat lainnya sebagai sumber penghasilan. Buat Gen Z dengan usia termuda (15-19 tahun), mungkin hal ini masih belum bisa dilakukan. Namun, bukan berarti tidak bisa diikhtiarkan. Memiliki penghasilan sendiri dapat dilatih dengan menumbuhkan jiwa wirausaha, seperti jadi reseller alat tulis di sekolah atau membuka jastip saat sedang berkunjung ke luar kota/luar negeri.

Bagi Millennial (25-30 tahun) dan Gen Z dengan usia lebih senior (20-24 tahun), memiliki penghasilan adalah hal penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Nah, jika sudah punya penghasilan tetap dan masih memiliki alokasi waktu untuk bekerja, ada baiknya untuk mulai mempertimbangkan pekerjaan sampingan. Jika dilakukan dengan tepat, ini tentu saja dapat menjadi langkah cepat untuk meraih kemandirian finansial.

  • Punya simpanan darurat sendiri

Mungkin banyak anak muda yang bertanya-tanya, “Kalau punya uang, ngapain dianggurin (tidak digunakan dengan semestinya)?” 

Buat anak muda yang sudah mengenal berbagai investasi untuk membuat aset jadi makin produktif, membiarkan dana dengan jumlah cukup besar untuk disimpan jadi dana darurat mungkin menjadi tantangan tersendiri. 

Padahal, jika ditilik lebih jauh, dana darurat menjadi syarat yang cukup penting untuk dapat menyandang predikat mandiri finansial. Kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kerusakan pada gadget/barang yang menunjang pekerjaan, dapat terjadi sewaktu-waktu. Dengan memiliki dana darurat, kita jadi mampu mengatasi kondisi-kondisi dari segi finansial.

  • Selalu lancar membayar utang 

Pertama-tama, cek riwayat pembayaran utang #TemanSyariah. Nggak salah kok punya utang, asal lancar dalam menepati pembayarannya. Hal ini juga merupakan salah satu indikator kemandirian finansial yang selanjutnya. 

Kalau #TemanSyariah masih mengalami kendala dalam membayar utang/cicilan bulanan padahal pemasukan sudah cukup tinggi, maka coba cek lagi pengaturan keuangan kamu. Bisa jadi ketidakmampuan ini terjadi akibat konsumtivisme atau pengeluaran-pengeluaran rutin yang kadang tidak disadari. 

  • Memiliki tabungan dan aset produktif

Kalau kebutuhan sudah tercukupi dengan baik, maka memiliki tabungan dan aset yang produktif adalah sebuah pilihan next level yang wajib untuk dijalani. 

Apabila saat ini masih terasa sulit untuk menabung dan memilih instrumen keuangan yang sesuai, maka kita harus banyak-banyak mengevaluasi diri. Kita perlu menyadari bahwa kita memerlukan tabungan dan aset yang produktif untuk mencapai cita-cita finansial di masa yang akan datang.

  • Melek finansial

Selanjutnya, untuk dapat mandiri finansial, kita mesti mengerti tentang berbagai instrumen keuangan dan memaksimalkan keuntungannya sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya saja, Generasi Millennial dan Gen Z tidak hanya mengetahui instrumen keuangan berupa emas, deposito atau instrumen keuangan sejenisnya saja, tetapi juga P2P (Peer to Peer) Syariah untuk memaksimalkan usahanya (bagi seorang wirausaha) maupun gaji bulanannya (bagi seorang karyawan). P2P Syariah membantu untuk mempercepat inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan tetap memperhatikan syariat islam. 

Disamping itu, berbagai kemudahan dan imbal hasilnya yang menarik dapat membantu #TemanSyariah mendapatkan penghasilan tambahan yang dapat mempercepat meraih kemandirian finansial, lho!

Yuk,#HijrahFinansial dengan mulai mengatur keuangan agar bisa meraih berbagai indikator mandiri finansial di atas!

Leave a Reply