Tips Perencanaan Keuangan untuk Pendidikan Anak

Mengatur keuangan keluarga merupakan aspek penting yang dapat menjamin keharmonisan keluarga. Namun, mengatur keuangan bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih bila sudah memiliki buah hati. Ada banyak kebutuhan finansial yang harus dipenuhi, mulai dari kebutuhan pokok, simpanan untuk dana darurat, hingga mempersiapkan anggaran untuk pendidikan anak.

Pentingnya Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

perencanaan keuangan

Anggaran untuk pendidikan anak sebaiknya direncanakan mulai dari anak masih bayi. Di Indonesia sendiri, pendidikan masih dianggap sebagai barang yang mewah. Meskipun anggaran belanja negara untuk pendidikan selalu mengalami kenaikan setiap tahun, nyatanya biaya pendidikan di sekolah negeri justru ikut naik.

Dari tahun 2009 hingga 2004, total anggaran pendidikan mencapai kurang lebih Rp6.400 triliun. Meskipun dana yang digelontorkan negara cukup besar, faktanya masih banyak orang tua yang kesulitan untuk menyekolahkan anaknya, bahkan hingga ke jenjang pendidikan tinggi.

Di samping itu, rata-rata biaya pendidikan mengalami kenaikan mencapai 10% per tahun. Eko Yunianto selaku kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Solopos menyampaikan bahwa seseorang masih cenderung menganggap enteng terkait mempersiapkan biaya kuliah anak. Banyak yang belum memikirkan biaya untuk kuliah anak karena merasa masih lama.

Padahal, setiap tahun hampir selalu terjadi inflasi dan kebutuhan hidup senantiasa mengalami kenaikan. Hal ini belum tentu diikuti dengan kenaikan kemampuan seseorang dalam mencari pendapatan. Itulah sebabnya penting bagi setiap orang tua untuk mulai mempersiapkan biaya pendidikan anak sejak dini.

Semakin dini waktu untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak, maka makin banyak pula dana yang bisa dikumpulkan. Bisa jadi dana yang dikumpulkan dapat dipakai untuk biaya masuk TK hingga SMA, jadi bukan hanya untuk biaya kuliah saja.

Dengan mempersiapkan biaya pendidikan anak sejak dini, maka orang tua bisa mengamankan kebutuhan finansial bagi masa depan anak. Orang tua juga tidak akan merasa terlalu terbebani saat anak memasuki usia sekolah atau bahkan saat kuliah nanti.

Di sisi lain, dengan mempersiapkan anggaran pendidikan anak, orang tua bisa lebih leluasa untuk memilih sekolah yang berkualitas. Anak juga bisa lebih fokus untuk menjalani pendidikan tanpa harus mengkhawatirkan biaya sekolah karena semua sudah dipersiapkan oleh orang tua.

Tips Perencanaan Keuangan untuk Pendidikan Anak

perencanaan keuangan

Bagaimana, sudah paham kan betapa pentingnya mempersiapkan anggaran pendidikan untuk anak sedini mungkin? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa tips mengatur keuangan untuk mempersiapkan anggaran pendidikan bagi anak.

1. Cari sekolah yang diinginkan

Memilih sekolah yang berkualitas menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah untuk anak, mulai dari kurikulum yang dikenakan, kualitas tenaga pengajar, hingga kelengkapan fasilitas.

Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun anggaran pendidikan anak adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait sistem pendidikan yang bagus untuk anak. Bandingkan kualitas dari masing-masing sekolah, cari tahu bagaimana proses mengajarnya, apakah sekolah tersebut termasuk holistik, berapa biaya yang harus dikeluarkan, dan lain sebagainya.

2. Menyusun anggaran pendidikan

Setelah mengetahui sekolah mana yang tepat untuk anak, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya yang diperlukan, mulai dari pendaftaran hingga lulus sekolah. Satu hal yang perlu diketahui adalah biaya pendidikan akan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Seperti yang disebutkan di atas, biaya sekolah mengalami kenaikan hingga 10% per tahun. Di sisi lain, inflasi juga terus terjadi setiap tahun dan ini memengaruhi biaya hidup secara keseluruhan.

Setelah mengetahui gambaran mengenai jumlah rata-rata dana yang diperlukan untuk sekolah anak, lanjutkan dengan membuat anggaran. Perhitungkan total dana yang kira-kira harus dimiliki anak hingga mereka kuliah dengan mempertimbangkan kenaikan biaya sekolah dan inflasi setiap tahun.

Selanjutnya, mulailah untuk membuat tabungan khusus untuk pendidikan anak agar tidak tercampur dengan tabungan pribadi. Hal ini juga akan mempermudah dalam proses pengelolaan sekaligus mengawasi kondisi keuangan keluarga.

3. Siapkan anggaran untuk kebutuhan lainnya

Biaya pendidikan tak hanya mencakup biaya sekolah, tetapi juga biaya untuk mengasah perkembangan bakat anak, seperti olahraga, kesenian, teknologi, dan lain sebagainya. Untuk itu, orang tua yang melek soal pendidikan pastinya juga memiliki keinginan untuk mendaftarkan anak ke kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat anak.

Oleh sebab itu, biaya untuk ikut les bakar serta fasilitas pendukungnya juga wajib masuk dalam daftar anggaran biaya pendidikan anak. Di samping itu, orang tua juga harus memikirkan biaya untuk keperluan pendidikan lainnya, seperti biaya les privat, biaya untuk membeli perlengkapan sekolah dan les, dan lain sebagainya.

Meskipun belum bisa diperkirakan dengan pasti berapa jumlah biaya yang diperlukan, tetaplah untuk mulai menyisihkan pendapatan bulanan mulai dari sekarang. Sebab, biaya-biaya tersebut akan sangat dibutuhkan oleh anak begitu mereka mulai memasuki usia sekolah.

4. Pilih instrumen untuk mengumpulkan anggaran pendidikan

Ada banyak sekali instrumen keuangan yang bisa digunakan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak, seperti asuransi pendidikan dan tabungan. Lantas, mana yang paling tepat? 

Sesuai namanya, tabungan pendidikan merupakan tabungan di bank khusus untuk pendidikan anak yang bisa dialokasikan oleh orang tua sendiri. Namun ada juga lembaga perbankan yang menawarkan program khusus untuk tabungan anak.

Sementara itu, asuransi pendidikan hampir sama dengan tabungan. Hanya saja, dana asuransi baru bisa diambil sesuai dengan tempo yang ditentukan dari awal, misalnya saat anak berusia 17 tahun. Baik asuransi maupun tabungan sama-sama bisa menjadi opsi yang tepat untuk menyiapkan biaya pendidikan anak.

Selain dengan asuransi dan tabungan, orang tua juga bisa menggunakan instrumen investasi seperti deposito dari bank. Prosesnya sama seperti menabung biasa, hanya saja deposito dan keuntungannya baru bisa diambil saat jatuh tempo, misalnya saat anak berusia 17 tahun. 

Di samping deposito, masih ada banyak sekali instrumen investasi lainnya yang bisa digunakan untuk menambah anggaran pendidikan anak, seperti saham, reksa dana, atau menjadi pendana di fintech P2P lending properti berbasis syariah seperti DanaSyariah.

Jadi, biaya pendidikan anak sebaiknya mulai dipersiapkan sejak anak masih dini. Disiplin dan konsisten adalah dua kunci utama dalam mengelola anggaran untuk pendidikan anak sekaligus kebutuhan hidup lainnya. 

Dengan cara ini, maka orang tua bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak tanpa harus khawatir. Lagi pula, pendidikan adalah investasi paling penting dan bagus yang bisa diberikan orang tua kepada anak agar kelak anak bisa menjalani kehidupan secara lebih baik.

Leave a Reply